Kasus Bertambah, Kabupaten Sintang Siapkan Ruangan Isolasi Baru
Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menyiapkan tempat isolasi baru bagi pasien Covid-19 karena kasus terus bertambah. Selain karena tes masif, kasus bertambah juga karena lemahnya penerapan protokol.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menyiapkan tempat isolasi baru bagi pasien Covid-19 karena kasus baru terus bertambah. Selain karena tes usap yang masif, kasus terus bertambah juga karena kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan masih lemah.
”Total pasien yang diisolasi mandiri di RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang 66 orang dan sudah hampir penuh. Sekarang tinggal sisa empat tempat tidur,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh, Rabu (21/10/2020).
Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang telah menyiapkan tempat isolasi baru bagi pasien Covid-19 yang memerlukan perawatan. Tempat isolasi baru yang sedang disiapkan di Rusunawa Sintang. Kapasitas rusunawa 80 tempat tidur.
”Saya sudah perintahkan paling lama besok (Kamis) tempat isolasi baru sudah siap dipergunakan,” ujarnya.
Setiap hari di Sintang selalu terjadi penambahan kasus konfirmasi baru. Kasus konfirmasi baru tersebut rata-rata kluster keluarga. Harysinto tidak ingat persis berapa jumlah kluster keluarga, tetapi secara umum kluster keluarga mendominasi kasus di Sintang.
Saya sudah perintahkan paling lama besok (Kamis) tempat isolasi baru sudah siap dipergunakan. (Harysinto Linoh)
Kasus konfirmasi baru terus bertambah salah satunya karena tes usap (swab) yang masif dengan mobile PCR. Pemeriksaan sampel usap berkisar 300-400 sampel per minggu. Di sisi lain, kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan yang masih lemah juga memicu penambahan kasus baru.
”Sudah banyak masyarakat menggunakan masker. Namun, belum dipakai dengan cara yang benar,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalbar secara kumulatif hingga Rabu (21/10/2020) pukul 07.00 kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar 1.451 orang. Sebanyak 1.253 orang sembuh dan 10 orang meninggal. Secara kumulatif kasus konfirmasi di Sintang 171 orang, suspect 13 orang, dan kontak erat 770 orang.
Zona risiko
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menuturkan, terkait kategori risiko kenaikan kasus di 14 kabupaten/kota di Kalbar per 18 Oktober, semua kabupaten/kota berada di zona kuning (risiko rendah). Namun, zona tersebut bisa berubah setiap minggu tergantung perkembangan kasus.
Terkait kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di Kalbar, terkadang memang ada masyarakat yang belum menggunakan masker dengan benar. ”Masker hanya digantung di dagu dan hanya untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada razia,” ujarnya.
Masyarakat ada yang paham dan tidak paham terkait Covid-19. Bahkan, ada juga yang tidak percaya bahwa ada Covid-19. Orang yang tidak percaya Covid-19 biasanya baru percaya bahwa ada Covid-19 saat sakit sesak napas lalu menjalani perawatan di rumah sakit karena terkena Covid-19.
Protokol kesehatan sangatlah penting karena vaksin dan obat Covid-19 belum ada. Sosialisasi akan terus dilakukan melalui puskesmas hingga ke pedalaman untuk memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan.