Dua Agenda Menguji Kesiapan Batam Menangani Pandemi
Pembukaan kembali perbatasan dengan Singapura dilakukan pada Oktober. Gelaran pilkada dilaksanakan pada awal Desember. Hingga kini, penularan Covid-19 belum juga melandai.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Dua bulan ke depan, Batam akan menghadapi dua agenda besar, yakni pembukaan kembali perbatasan Singapura pada 26 Oktober dan pilkada pada 6 Desember 2020. Di tengah kasus Covid-19 yang belum melandai, kedisiplinan pemerintah dan warga melaksanakan protokol kesehatan menjadi sangat menentukan.
Situasi tersebut direspons pemerintah dengan antisipasi. Pejabat Sementara Gubernur Kepri Bahtiar, Senin (19/10/2020), mengatakan, semua lembaga harus siap melaksanakan protokol kesehatan yang lebih ketat. Pembukaan kembali perbatasan Singapura diyakini akan menggerakkan ekonomi Batam, tetapi harus dibarengi kehati-hatian yang serius.
”Silakan bisnis, silakan berusaha, silakan yang berjualan dan bekerja, yang paling penting pastikan protokol kesehatan dijalankan. Ini penting karena bukan hanya untuk keselamatan satu orang, tetapi untuk menyelamatkan banyak nyawa,” kata Bahtiar.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, mulai 26 Oktober, calon pelawat dari Indonesia dan Singapura mulai bisa kembali mengurus permohonan perjalanan. Diperkirakan, pada akhir Oktober atau awal November 2020, perjalanan Indonesia-Singapura sudah bisa mulai dilakukan.
Terkait hal itu, Bahtiar menyatakan, pelaksanaan protokol pencegahan Covid-19 di Pelabuhan Batam Centre yang dipilih menjadi akses internasional pertama yang dibuka harus sama dengan standar di Singapura. Tes usap PCR bagi para penumpang dari dalam dan luar negeri harus bisa selesai dalam hitungan jam.
Selain menyiapkan pembukaan kembali perbatasan dengan Singapura, Bahtiar juga fokus bekerja untuk mencegah munculnya kluster penularan Covid-19 pada gelaran pilkada 2020. Batam menjadi wilayah yang paling dipantau karena lebih dari setengah penduduk Kepri bermukim di pulau itu.
Laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan, hingga 18 Oktober, Batam masih menjadi episentrum penularan Covid-19 di Kepri dengan jumlah pasien positif sebanyak 2.157 orang. Dalam satu minggu terakhir, jumlah kasus baru di Batam bertambah rata-rata 25 orang per hari.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, lebih kurang 700 tenaga kesehatan akan disiapkan melayani keperluan kesehatan selama pilkada. Kini, fokus utama Dinkes Batam menyiapkan tes cepat kepada 200 petugas pemungutan suara.