Kesembuhan di Maluku Melejit, Zona Hijau Bertambah Jadi Empat Kebupaten
Dalam enam hari terakhir, angka kesembuhan akibat Covid-19 di Maluku mencapai 613 orang setara dengan 23,1 persen dari keseluruhan pasien sembuh sejauh ini. Zona hijau juga bertambah menjadi empat kabupaten.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Dalam enam hari terakhir, jumlah pasien terinfeksi Covid-19 di Maluku yang sembuh melejit, yakni 613 pasien atau sekitar 23,1 persen dari total pasien sembuh sejak pandemi merebak di daerah itu. Daerah yang kembali ke zona hijau atau bebas kasus menjadi 4 dari total 11 kabupaten/kota. Meski demikian, masyarakat tetap diminta jangan lengah.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, hingga Minggu (18/10/2020), jumlah pasien Covid-19 di Provinsi Maluku yang sembuh 2.652 orang dari total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 3.552. Artinya, persentase kesembuhan semakin meningkat menjadi 75 persen.
Seiring dengan melejitnya angka kesembuhan, daerah dengan zona hijau terus bertambah menjadi empat kabupaten, yakni Buru Selatan, Seram Bagian Timur, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya. Di beberapa daerah, pasien yang dirawat tidak terlalu banyak, seperti Kepulauan Aru yang kini tinggal seorang pasien dan Seram Bagian Barat yang tersisa enam pasien.
Secara keseluruhan, pasien Covid-19 di Maluku yang kini sedang menjalani perawatan sebanyak 858 orang dan suspek 36 orang. Sebagian besar pasien adalah orang tanpa gejala. ”Saya dan beberapa teman di tempat karantina dalam kondisi sehat. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan akhir,” kata Bertje, seorang pasien, lewat sambungan telepon.
Bartje konfirmasi Covid-19 dari hasil penelusuran kontak pada kluster kantor DPRD Provinsi Maluku di Ambon. Dari 235 orang yang menjalani tes usap (swab), hasilnya 51 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Hampir semua yang positif itu tidak menunjukkan gejala. Kondisi tanpa gejala juga terdapat di kluster perkantoran lainnya di Ambon.
Sementara itu, laju pasien meninggal akibat Covid-19 menurun. Saat ini, jumlah pasien meninggal sebanyak 42 orang atau 1,2 persen dari kasus. Sebelumnya sempat di atas 2 persen. Semua pasien yang meninggal memiliki penyakit bawaan, seperti gula darah, asma, gangguan paru, dan ginjal. Mereka meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Semua pasien yang meninggal memiliki penyakit bawaan, seperti gula darah, asma, gangguan paru, dan ginjal.
Melejitnya angka kesembuhan menyebabkan keterisian rumah sakit dan tempat karantina semakin berkurang. Di Rumah Sakit Umum Daerah dr Haulussy, Ambon, hanya terisi 10 pasien dari total kapasitas yang tersedia untuk 85 pasien. Di Rumah Sakit Umum Pusat dr J Leimena masih tersisa 13 tempat tidur dari total 30 tempat tidur yang disediakan.
Jangan terlena
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meikyal Pontoh yang dihubungi secara terpisah mengingatkan masyarakat agar tidak terlena dengan melejitnya angka kesembuhan di Maluku. Masyarakat, terutama di zona merah, seperti Kota Ambon, diminta jangan sampai kendur dalam menerapkan protokol kesehatan. Lengah sedikit, kasus positif bakal kembali melejit.
”Tetap terapkan protokol kesehatan, dengan disiplin tinggi, pake masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun. Kalau dalam ruangan, ingat ventilasi, durasi, dan jarak. Berperilaku hidup sehat, bersih, dan jangan lupa berdoa,” kata Meikyal.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada 12 Oktober lalu, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya memberi perhatian kepada 12 kabupaten/kota di Indonesia dalam hal penanggulangan Covid-19 lantaran menyumbang 30 persen total kasus aktif nasional. Perhatian penuh itu akan diberikan salama dua pekan ke depan. Salah satunya adalah Kota Ambon.
Meski demikian, menurut juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz, belum ada dukungan spesifik terkait dengan arahan Presiden itu. Saat ini Kota Ambon sangat membutuhkan bantuan mobil usap keliling. Namun, hingga kini belum ada tanggapan dari pemerintah pusat yang sebelumnya pernah menjanjikan hal itu.