Kapal tersebut untuk meningkatkan konektivitas antarpulau. Nova berharap pergerakan warga semakin mudah dan aktivitas ekonomi semakin tumbuh. Selama ini sukar diakses karena pelayaran tidak memadai.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
DOKUMEN DISHUB ACEH
Kapal Penumpang Aceh Hebat 2 saat diuji di Madura, Jawa Timur, Jumat (17/10/2020). Pemprov Aceh membeli tiga kapal ro-ro untuk mendukung koneksi antarpulau dan pengembangan wisata.
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh membeli tiga kapal penumpang jenis roll on roll (ro-ro) seharga Rp 178 miliar. Kapal-kapal yang diberi nama Aceh Hebat itu digunakan untuk membangun konektivitas antarpulau.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, melalui keterangan tertulis pada Sabtu (17/10/2020), menuturkan, kapal penumpang Aceh Hebat ditargetkan beroperasi awal Januari 2021. Saat ini, kapal-kapal itu sedang dalam penyelesaian akhir di tempat pembuatan di Tanjung Balai Karimun, Madura, dan Tegal. Ketiganya dibangun perusahaan dalam negeri.
”Awal Desember, kapal dapat diserahterimakan di Banda Aceh. Kapal Aceh Hebat 2 juga diperuntukkan bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Sabang,” kata Nova saat meninjau proses penyelesaian akhir KMP Aceh Hebat 2 di Madura, pada Jumat (16/10/2020).
Dia menuturkan, kapal tersebut digunakan untuk meningkatkan konektivitas warga antarpulau. Nova berharap pergerakan warga semakin mudah dan aktivitas ekonomi semakin tumbuh.
Kapal Penumpang Aceh Hebat 1 saat sedang dalam proses pembangunan September 2020 di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Pemprov Aceh membeli tiga kapal ro-ro untuk mendukung koneksi antarpulau dan pengembangan wisata.
Kapal Aceh Hebat 1 telah diuji coba pada 2 Oktober 2020, tetapi baru akan dioperasikan pada akhir tahun. Kapal yang dibuat di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau itu berbobot 1.300 grosston. Kapal ini direncanakan untuk melayani pelayaran pantai barat Aceh seperti Aceh Barat-Aceh Barat, Simeulue, dan Aceh Singkil.
Sementara kapal Aceh Hebat 2 dibangun di Madura. Aceh Hebat 2 yang berbobot 1.100 GT akan melayani rute Ulee Lheue Banda Aceh-Balohan Sabang. Selama ini, pelayaran Banda Aceh-Sabang dilayani KMP BRR, tetapi saat puncak musim liburan tak mampu mengangkut semua penumpang.
Sementara kapal Aceh Hebat 3 masih dalam proses pembangunan di Tegal. Kapal Aceh Hebat 3 berbobot 600 GT. Kapal ini direncanakan juga untuk pelayaran Aceh bagian barat-selatan.
Kapal Aceh Hebat 2 juga diperuntukkan bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Sabang.
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY
Pulau Panjang, Aceh Singkil, Aceh
Bupati Simeulue Erly Hasyim juga berterima kasih kepada Pemprov Aceh karena telah mendengarkan aspirasi warga di pulau terluar itu. Erly mengatakan, pihaknya telah lama mengusulkan penambahan kapal ro-ro untuk melayani warga Simeulue.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi mengatakan, meskipun terjadi pandemi Covid-19, pembangunan kapal itu berjalan seperti direncanakan. Kehadiran kapal akan mendukung pengembangan pariwisata Aceh Singkil dan Simeulue. Kedua daerah itu memiliki keindahan pantai, tetapi selama ini sukar diakses karena pelayaran tidak memadai. Akibatnya, pelayaran hanya dilakukan 2-3 kali dalam seminggu.
”Masyarakat Aceh Singkil dan Simeulue sangat berharap adanya transportasi yang memadai. Daerah ini akan keluar dari daerah terisolasi dan wisatanya akan tumbuh,” kata Junaidi.
Sebelumnya, Bupati Aceh Barat Ramli mengatakan, warga di bagian barat selatan Aceh menyambut baik pengadaan kapal untuk pelayaran di sana. Kehadiran kapal penumpang tersebut akan membuat aktivitas ekonomi warga hidup.