Setelah Tujuh Bulan, Pariwisata Karimunjawa Kembali Dibuka
Sebelumnya, berdasarkan surat edaran Bupati Jepara, penyeberangan kapal dari Jepara ke kepulauan itu hanya diperbolehkan untuk warga Karimunjawa dan pegawai negeri sipil yang berdinas. Kini wisatawan bisa menyeberang.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
KOMPAS/RADITYA MAHENDRA YASA
Pemandangan di Pulau Cilik, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (28/4/2018).
SEMARANG, KOMPAS — Setelah tujuh bulan ditutup untuk mencegah pandemi Covid-19, pariwisata di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dibuka pada Jumat (16/10/2020). Namun, kapasitas kapal cepat yang mengangkut wisatawan ke Karimunjawa dibatasi hanya 50 persen.
Sebelumnya, berdasarkan surat edaran Bupati Jepara, penyeberangan kapal dari Jepara ke kepulauan itu hanya diperbolehkan untuk warga Karimunjawa dan pegawai negeri sipil yang berdinas. Kini, wisatawan dibolehkan menyeberang dengan disertai keterangan tes cepat (rapid test).
Petinggi (kepala desa) Karimunjawa, Arif Rahman, saat dihubungi dari Semarang, Jumat, mengatakan, sebelumnya, Taman Nasional Karimunjawa ditutup pada 16 Maret karena pandemi Covid-19. Sejak itu, pihaknya benar-benar mendata warga yang datang.
”Saat itu, jika ada wisatawan atau bukan warga yang datang dan tak membawa keterangan tes cepat, kami pulangkan. Mulai hari ini, dibuka kembali, tetapi dibatasi dan kami pastikan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat,” kata Arif.
KANTOR DESA KARIMUNJAWA
Sejumlah penumpang kapal yang tak membawa keterangan tes cepat dikarantina untuk kemudian dipulangkan esok harinya di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2020).
Arif menuturkan, di Desa Karimunjawa, ada sembilan hotel/penginapan dan 75 homestay. Ketentuan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker serta ketersediaan tempat cuci tangan dan cairan antiseptik, diharuskan bagi pengelola. Perekonomian diharapkan kembali berputar.
”Sejak pariwisata ditutup, hampir seluruhnya terdampak signifikan, terutama untuk penginapan, jasa wisata, dan transportasi laut. Selama pandemi, sebagian beralih mencari ikan sehingga kebutuhan sehari-hari tetap tercukupi,” ujarnya.
Karimunjawa menjadi satu-satunya kecamatan di Jepara yang belum ditemukan kasus Covid-19. Karena itu, menurut Arif, pihaknya akan benar-benar menerapkan protokol kesehatan.
Bupati Jepara Dian Kristiandi menuturkan, pembukaan pariwisata Karimunjawa didasari dua hal, yakni tak adanya kasus Covid-19 di kepulauan itu dan perlunya reaktivasi perekonomian di kepulauan tersebut. Sebab, perputaran roda ekonomi Karimunjawa bergantung dari pariwisata.
”Kami lakukan simulasi, lalu dilaporkan ke Pak Gubernur. Kemudian turunlah surat rekomendasi dengan persyaratan semua penyeberangan harus pakai rapid test. Pengetatan protokol kesehatan tidak hanya di Jepara, di tujuan pun dilakukan,” kata Dian dalam keterangannya.
Seketika ditutup
Kendati demikian, jika kemudian ditemukan kasus Covid-19 di Karimunjawa, ia akan langsung menutup operasional penyeberangan wisata. Adapun sejumlah fasilitas kesehatan dan tenaga sukarelawan guna menyosialisasikan protokol kesehatan disiapkan.
Jika nanti dalam kurun waktu satu hingga empat hari ada yang bawa virus ini, ya, kami tutup.
”Teman-teman di sana justru lebih siap, maka kami harus lakukan simulasi, termasuk hari ini. Jika nanti dalam kurun waktu satu hingga empat hari ada yang bawa virus ini, ya, kami tutup,” lanjutnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jepara Zamroni Lestiaza mengatakan, pembukaan secara terbatas Karimunjawa sudah melalui berbagai tahap, termasuk pelaksanaan simulasi pada bulan September. Hal itu diikuti permintaan pembukaan wisata oleh bupati kepada gubernur.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA
Sejumlah penumpang pesawat NAM Air ATR 72 jurusan Semarang-Karimunjawa tiba di Bandara Dewadaru, Karimunjawa, Jawa Tengah, Rabu (1/8/2018).
Pelayanan sarana tes cepat juga disiapkan. ”Kewajiban wisatawan miliki keterangan rapid test. Jika belum membawa (keterangan hasil) rapid test, kami menyediakan fasilitas rapid test dengan biaya Rp 150.000,” katanya.
Kapasitas kapal cepat Bahari Express pun dibatasi, yakni 50 persen dari kuota maksimal 400 penumpang. Namun, pada pemberangkatan perdana wisatawan, ada 220 kursi terisi. Selain wisatawan, penumpang ialah warga asli atau mereka yang bekerja di Karimunjawa.
Berdasarkan data pada laman informasi Covid-19 Kabupaten Jepara yang dimutakhirkan pada Kamis (15/10/2020) malam, terdapat 1.861 kasus positif kumulatif dengan rincian 131 orang dirawat, 1.580 sembuh, dan 150 meninggal. Juga terdapat 153 orang yang masih berstatus suspek.