Digitalisasi Tiket untuk Memudahkan Pemantauan Jumlah Kunjungan di Karawang
Tahun depan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang menerapkan sistem tiket elektronik di semua tempat wisata. Langkah ini diharapkan kian memudahkan pelaporan data kunjungan wisatawan dan mencegah penyalahgunaan.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang menerapkan sistem tiket elektronik di semua tempat wisata mulai tahun depan. Langkah ini diharapkan bisa memudahkan pelaporan data kunjungan wisatawan dan mencegah penyalahgunaan pungutan tiket.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Karawang Yudi Yudiawan, Jumat (16/10/2020), mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan aplikasi penerapan program tiket elektronik (e-ticketing) yang akan digunakan oleh pengelola tempat wisata. Jumlah pengunjung suatu destinasi diyakini bisa dipantau langsung, tidak perlu menunggu rekapan bulanan.
Selama ini, pelaporan dilakukan manual, tergantung sobekan kertas tiket yang terjual. Padahal, data tersebut penting untuk segera diketahui agar bisa memetakan rencana penambahan fasilitas guna menunjang kenyamanan pengunjung.
Dengan cara lama, jumlah tiket yang dijual pengelola wisata tidak bisa dipantau langsung oleh pemda. Hal itu rentan memicu penyalahgunaan pembelian tiket. Ke depan, pembeli akan mendapatkan kartu setelah membayar dan menggesekanya pada alat yang sudah tersedia.
”Pendapatan hasil tiket masuk tempat wisata bisa menjadi lebih transparan karena dipantau langsung oleh sistem,” ucap Yudi.
Karawang memiliki 70 destinasi wisata, mulai dari kawasan pantai hingga pegunungan. Disparbud Karawang mengelola beberapa di antaranya, yakni Kampung Budaya, Pantai Pakisjaya, wisata religi Sheikh Quro, dan wisata bahari Tangkolak.
Pandemi berdampak pada perekonomian sektor wisata di Karawang karena penutupan destinasi wisata. Jumlah pengunjung menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu hanya sekitar 1 juta orang. Sepanjang tahun 2019, tercatat 12,6 juta orang berkunjung ke Karawang.
Hingga akhir September, Yudi mencatat, jumlah pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata yang masuk sekitar Rp 99 juta dari target teranyar Rp 160 juta. Jumlah itu jauh dari target awal, Rp 500 juta.
Selain penerapan teknologi, awal tahun depan, Pemerintah Kabupaten Karawang bakal fokus memperbaiki dan menambah infrastruktur penunjang untuk pengembangan wisata bahari di Pantai Tangkolak. Destinasi ini diharapkan semakin mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah yang anjlok selama pandemi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Karawang Hadis Herdiana mengatakan, banyak sektor terdampak pandemi sehingga berdampak terhadap penurunan target PAD di Karawang. Target PAD Karawang turun dari Rp 930 miliar menjadi Rp 762,662 miliar. Saat ini, realisasinya mencapai 91,53 persen atau Rp 698,672 miliar.
Menurut dia, penurunan target sebesar 26 persen itu tidak hanya terjadi di Karawang, tetapi juga dilakukan oleh hampir semua kota/kabupaten di Jabar. Penurunan targetnya berkisar 20-30 persen. Setelah memasuki adaptasi kebiasaan baru, geliat perekonomian kembali bergairah. Adapun sektor pariwisata, seperti hotel, rumah makan, dan restoran, memiliki kontribusi yang besar terhadap PAD di Karawang.