Urai Kemacetan, ”Underpass” dan ”Overpass” Kembali Dibangun di Banyumas
Jalan terowongan dan jalan layang akan kembali dibangun di Kabupaten Banyumas guna memperlancar arus lalu lintas di pelintasan sebidang kereta api. Pembangunan dua infrastruktur itu ditargetkan rampung 2023.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Jalur terowongan atau underpass di Jalan Veteran, Kecamatan Purwokerto Barat, dan jalan layang atau overpass Kalirajut di Kecamatan Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah, akan dibangun untuk memperlancar arus kendaraan di pelintasan sebidang kereta api. Kemacetan yang biasa terjadi di kawasan itu diharapkan terurai saat pembangunan selesai pada 2023 sehingga menekan risiko kecelakaan.
”Dirjen (Perkeretaapian) siap membantu membangun underpass Tanjung (Jalan Veteran). Minggu depan pemerintah kabupaten akan mengajukan usulan ke Jakarta. Gambar underpass sudah ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, Kamis (15/10/2020).
Husein menyampaikan, anggaran pembangunan tersebut akan masuk dalam APBN 2021 dengan dana hingga Rp 73 miliar. Dia berharap, dengan pembangunan dua infrastruktur tersebut, arus lalu lintas di sekitar lokasi tersebut sudah lancar mulai 2023.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie menambahkan, terowongan di Jalan Veteran akan dibangun ke arah barat dan bentuknya hampir menyerupai terowongan di Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto. Adapun di Rawalo akan dibangun jalan layang. Dua proyek ini masih dalam pembahasan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR.
Agus mengatakan, pembangunan jalan terowongan di Jalan Veteran akan melewati beberapa rumah. Untuk itu, pemerintah daerah akan melakukan pembebasan lahan. ”Nanti sebagai rekayasa lalu lintas, selama pembangunan, kendaraan dialihkan ke Jalan Jenderal Soedirman,” katanya.
Selama ini dua pelintasan sebidang tersebut menjadi simpul kemacetan di wilayah Banyumas. Pada pelintasan sebidang di Kalirajut, Rawalo, saat kereta melintas, barisan kendaraan dan truk selalu mengular panjang. Jalur itu vital karena menghubungkan Banyumas menuju Cilacap dan Jawa Barat.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri bersama Bupati Banyumas Achmad Husein meresmikan underpass Jenderal Soedirman dan overpass Kebasen. Zulfikri dalam siaran pers yang diterima mengatakan, keselamatan transportasi menjadi hal utama yang harus dipenuhi.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian sudah diamanatkan bahwa perpotongan jalur kereta api dan jalan harus dibuat tidak sebidang.
”Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian sudah diamanatkan bahwa perpotongan jalur kereta api dan jalan harus dibuat tidak sebidang. Oleh karena itu, apa yang dilihat sekarang, yaitu pembangunan underpass Jenderal Soedirman dan overpass Kebasen, sesuai amanat undang-undang tersebut,” katanya.
Husein menambahkan, sebelum pembangunan jalan terowongan Jenderal Soedirman, perlintasan kereta api selalu membuat kemacetan dan menghambat lalu lintas warga. Pembangunan overpass Kebasen dan underpass Jenderal Soedirman ini akan menjaga keselamatan lalu lintas warga maupun penumpang kereta api.