TWA Sibolangit Kembali Dibuka dengan Protokol Kesehatan
Taman Wisata Alam Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, kembali dibuka setelah ditutup sejak Maret karena Covid-19. Taman wisata dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Taman Wisata Alam Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, kembali dibuka setelah ditutup sejak Maret karena Covid-19. Taman wisata dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Pemesanan tiket juga dapat dilakukan secara daring.
”Kami berharap masyarakat tetap bisa menikmati keindahan alam Sibolangit, wisata edukasi konservasi, serta pengamatan flora dan fauna. Wisata alam tetap aman dilakukan di tengah pandemi,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara Hotmauli Sianturi, Kamis (15/10/2020).
Hotmauli mengatakan, mereka akan melaksanakan protokol kesehatan di Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit dengan menerapkan aturan wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengukur suhu tubuh semua pengunjung. Pengunjung juga akan dibatasi agar tidak menciptakan kerumunan.
”Untuk mencegah antrean panjang, kami juga menyediakan pemesanan tiket secara daring melalui http://bit.ly/bookingTWASibolangit. Pemesanan tiket juga bisa melalui nomor Whatsapp 082162163074,” kata Hotmauli.
TWA Sibolangit yang berada sekitar 40 kilometer dari Medan itu selama ini merupakan salah satu destinasi favorit warga Medan. Wisatawan yang pelesiran ke Berastagi, Kabupaten Karo, biasanya menyempatkan diri singgah di destinasi yang mempunyai keindahan alam serta kekayaan flora dan fauna itu.
Hotmauli mengatakan, TWA Sibolangit memiliki pemandangan alam yang indah, perbukitan, dan udara yang sejuk. TWA seluas 24 hektar itu merupakan bagian dari Cagar Alam Sibolangit. Di kawasan itu terdapat berbagai jenis flora, seperti durian hutan, meranti, palem, pinang hutan, dan bunga bangkai pada musim tertentu.
TWA Sibolangit memiliki pemandangan alam yang indah, perbukitan, dan udara yang sejuk.
Di kawasan itu juga terdapat berbagai jenis satwa, seperti burung rangkong, kutilang, kacer, kancil, dan babi hutan. Jika beruntung, wisatawan bisa melihat langsung satwa-satwa liar itu.
”TWA Sibolangit juga menyediakan sejumlah fasilitas, seperti jalan setapak, tempat beristirahat, dan tempat parkir,” katanya.
Camat Sibolangit Febri Gurusinga mengatakan, pembukaan TWA Sibolangit akan menggerakkan kembali ekonomi masyarakat di sekitarnya. Ia juga berharap aktivitas TWA bisa memberikan edukasi bagi pengunjung yang sebagian besar merupakan warga Medan.
”Taman wisata ini memberikan edukasi bagi masyarakat bahwa hutan adalah penyangga kehidupan manusia, baik di desa maupun di kota,” ujarnya.
Cagar Alam Sibolangit, misalnya, merupakan sumber utama air bersih untuk Kota Medan. Berkunjung ke TWA Sibolangit pun diharapkan bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan
Deli Serdang Khoirum Rijal menyampaikan, pembukaan TWA Sibolangit akan meningkatkan aktivitas pariwisata di Deli Serdang. Menurut Khoirum, TWA Sibolangit berpotensi dibuat menjadi tempat aktivitas olahraga di dalam hutan. Hal tersebut diyakini bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Deli Serdang.