Jadi Prioritas Nasional, Ambon Sangat Membutuhkan Mobil ”Swab” Keliling
Kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Ambon terus meningkat sehingga ditetapkan sebagai satu dari 12 kabupaten/kota yang diprioritaskan secara nasional. Gugus Tugas Covid-19 Kota Ambon meminta bantuan mobil ”swab” keliling.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Kota Ambon, Maluku, terus meningkat dan telah mencapai 2.781 kasus. Penanganan kasus di kota tersebut pun kini menjadi perhatian nasional bersamaan dengan 11 kabupaten/kota lain di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon berharap pemerintah pusat memberikan bantuan mobil swab atau tes usap keliling.
”Yang sangat dibutuhkan saat ini adalah mobil swab keliling agar proses hingga pengumuman hasil pemeriksaan sampel bisa berjalan lebih cepat. Dengan begitu, proses penelusuran kontak dan penanganan mereka yang terinfeksi juga berjalan lebih cepat pula,” kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz, lewat sambungan telepon, Kamis (15/10/2020).
Menurut Joy, meningkatnya kasus yang signifikan dalam dua bulan terakhir salah satunya disebabkan keterlambatan pengemuman hasil tes yang ditindaklanjuti dengan penelusuran kontak. Virus yang kebanyakan dibawa oleh orang tanpa gejala telanjur menular ke orang lain sebelum hasil pemeriksaan keluar. Virus menular dengan sangat cepat.
Joy mengungkapkan, pekan lalu terjadi keterlambatan proses pemeriksaan. Pengumuman sampel dari semula tiga hari molor menjadi tujuh hari. Pemeriksaan sampel swab di Maluku bertumpu pada laboratorium Balai Pengawas Obat dan Makanan yang maksimal memeriksa 125 sampel per hari serta Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas II Ambon yang memeriksa maksimal 300 sampel per hari.
Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas II Ambon Budi Santoso, saat dihubungi secara terpisah, juga sepakat jika Kota Ambon mendapatkan bantuan mobil swab keliling. Dengan begitu, proses pemeriksaan sampel dapat berjalan lebih cepat dari saat ini hingga tiga hari. Mobil swab juga dapat menjangkau wilayah lebih luas.
Terkait keluhan keterlambatan pemeriksaan, Budi membenarkan hal itu. Keterlambatan yang terjadi pada dua pekan lalu itu lantaran gangguan listrik di laboratorium, tetapi kini sudah diperbaiki sehingga pemeriksaan kembali berjalan normal. ”Lebih bagus lagi kalau ada bantuan mobil lapangan,” ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada 12 Oktober lalu, Presiden Joko Widodo meminta agar 12 kabupaten/kota di Indonesia mendapat perhatian nasional dalam hal penanggulangan Covid-19 lantaran menyumbang 30 persen total kasus aktif nasional. Perhatian penuh itu akan diberikan selama dua pekan ke depan, salah satunya adalah Kota Ambon.
Hingga kini, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Ambon ada 2.781 kasus dengan pasien sembuh 1.785 orang dan meninggal 30 orang. Ambon menjadi daerah terparah di Maluku. Adapun kasus Covid-19 di Maluku 3.456 orang dengan pasien sembuh 2.290 orang dan meninggal 42 orang. Di Maluku terdapat 11 kabupaten/kota.
Sementara itu, Satuan Brigade Mobil Polda Maluku kembali menyemprot ruangan di Kantor Gubernur Maluku dengan cairan disinifektan, Kamis (15/10/2020). Sebelumnya, penyemprotan dilakukan ke sejumlah fasilitas publik lain di Kota Ambon yang menjadi kluster penularan Covid-19, termasuk Kantor DPRD Provinsi Maluku dan beberapa rumah ibadah.
Komandan Satuan Brigade Mobil Polda Maluku Komisaris Besar M Guntur mengatakan, penyemprotan dilakukan hampir setiap hari di jalanan ataupun di permukiman penduduk. Transmisi lokal menyebabkan virus dapat menempel di mana saja, terutama di tempat umum. Tak hanya di Ambon, semua kompi Brimob di Maluku juga diminta melakukan penyemprotan di fasilitas-fasilitas umum.