Empat Buaya Muara di Pasaman Barat Muncul di Permukiman
Empat buaya muara kerap mendekati permukiman masyarakat dan memangsa ternak sepekan terakhir di Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Empat buaya muara (Crocodylus porosus) kerap mendekati permukiman masyarakat dan memangsa ternak sepekan terakhir di Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasaman Barat, Sumatera Barat. Petugas memasang perangkap dan jerat tali untuk mengevakuasi buaya-buaya tersebut.
Kepala Resor Konservasi Wilayah Agam Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ade Putra, Kamis (15/10/2020), mengatakan, masyarakat melaporkan kemunculan empat ekor buaya itu pada Jumat (9/10/2020). Lokasi buaya tersebut di genangan air yang menyerupai kolam besar, berjarak puluhan meter dari bibir pantai.
”Masyarakat melaporkan ke kami ada empat eko. Kami baru jumpai dua. Satu panjangnya sekitar 2,5 meter dan satu lagi 1,5 meter,” kata Ade, ketika dihubungi dari Padang, Kamis siang.
Ade melanjutkan, dari keterangan warga, keberadaan buaya itu sudah diketahui beberapa tahun lalu. Buaya itu diperkirakan terdampar di genangan air saat air pasang dan terjebak di sana ketika air susut.
Akan tetapi, menurut Ade, belakangan sebagian masyarakat mulai terganggu karena buaya-buaya itu sering naik ke darat dan memangsa ternak. ”Mungkin sekarang karena sudah besar, buaya-buaya itu mulai berani naik ke darat dan memangsa ternak, seperti ayam,” ujar Ade.
Menurut Ade, sejak Selasa (13/10/2020), petugas BKSDA berupaya menangkap buaya-buaya itu dengan dua perangkap kotak (box trap) dan lima jerat tali. Kamis ini, satu ekor buaya sempat terjerat tetapi lepas kembali saat warga berinisiatif sendiri untuk mengangkatnya.
Satu ekor buaya sempat terjerat, tetapi lepas kembali saat warga berinisiatif sendiri untuk mengangkatnya. (Ade Putra)
Ditambahkan Ade, buaya tersebut akan dievakuasi ke kantor Resor Konservasi Wilayah Agam BKSDA Sumbar di Agam jika tertangkap. Setelah dipastikan tidak ada kelainan perilaku dan kondisinya sehat, buaya dilepasliarkan ke hutan bakau di Agam, yang jauh dari permukiman dan tempat masyarakat beraktivitas.
Terpisah, Camat Sungai Beremas Afkar mengatakan, beberapa orang melapor kepadanya terkait masalah buaya ini pekan lalu. Sebab, akhir-akhir ini buaya tersebut sering keluar dari genangan air yang persis berada di belakang rumah warga itu. Tahun-tahun sebelumnya, buaya memang pernah muncul, tetapi tidak menetap.
”Akhir-akhir ini, buaya sering muncul. Bahkan, sudah mulai datang ke dapur rumah. Anak-anak juga banyak di sana. Karena khawatir memakan korban, kami minta bantuan ke BKSDA Sumbar untuk mengevakuasi buaya,” kata Afkar.
Menurut Afkar, genangan air tempat buaya itu muncul berada di Jorong Kampung Padang Selatan. Lokasi itu berjarak sekitar 80 meter dari laut. Di Kecamatan Sungai Beremas memang banyak ditemukan buaya, tetapi biasanya berada di kawasan muara. Sementara itu, lokasi genangan air tidak berada di muara.
”Buaya akhir-akhir ini sering menetap mungkin karena mendapat makanan. Lokasi itu tempat warga menjemur ikan,” ujar Afkar. Afkar pun mengimbau masyarakat agar berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar lokasi selama proses penangkapan oleh BKSDA Sumbar.