Kalbar Catat Lonjakan Kasus, Sebagian Pasien Berisiko Sedang hingga Berat
Kasus Covid-19 di Kalimantan Barat dalam dua hari terakhir bertambah signifikan. Pada Sabtu dan Minggu (10-11/10/2020) terdapat 161 kasus konfirmasi baru. Kebanyakan pasien dengan penyakit penyerta.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson (baju kuning) meninjau ruangan isolasi terpadu di RSUD Soedarso, Pontianak, Sabtu (19/9/2020).
PONTIANAK, KOMPAS — Kasus penularan Covid-19 di Kalimantan Barat dalam dua hari terakhir melonjak signifikan. Pada Sabtu dan Minggu (10-11/10/2020) terdapat 161 kasus konfirmasi baru. Sebagian besar merupakan pasien berisiko sedang hingga berat yang membutuhan perawatan di rumah sakit.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, pada Sabtu tercatat 80 kasus bau, tersebar di Kota Pontianak sebanyak 36 orang, Kabupaten Sintang (9 orang), Kabupaten Kubu Raya (17 orang ), dan Kabupaten Kayong Utara (10 orang). Adapun di Kabupaten Mempawah sebanyak 2 orang, Kota Singkawang (4 orang ), dan Kabupaten Bengkayang (2 orang).
Adapun pada Minggu terjadi penambahan 81 kasus. Kasus itu tersebar di Pontianak sebanyak 25 orang, Kabupaten Landak (13 orang), Singkawang (10 orang), Kabupaten Ketapang (8 orang), dan Kabupaten Sekadau (5 orang). Adapun di Kayong Utara tercatat 7 orang, Kabupaten Sambas (3 orang), Sintang (2 orang), serta Mempawah dan Bengkayang masing-masing 1 orang.
Dengan demikian, secara kumulatif, total kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar hingga Minggu, 11 Oktober, sebanyak 1.297 kasus. Sebanyak 958 orang (73,86 persen) di antaranya sembuh dan sembilan orang meninggal. ”Saat ini terjadi peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson, Minggu.
Warga yang terjaring razia masker menjalani tes usap di Taman Digulis Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (6/9/2020).
Harisson menuturkan, gedung isolasi terpadu lantai 1, 2, dan 3 RSUD Soedarso, Pontianak, sudah penuh terisi pasien. Begitu juga ruangan isolasi yang memiliki fasilitas peralatan non-infasive ventilator dan alat ventilator juga hampir penuh.
”Pihak RSUD Soedarso, Pontianak, sedang menyiapkan beberapa ruangan tambahan dan alat ventilator tambahan untuk merawat pasien Covid-19,” ujarnya.
Saat ini, terjadi kecenderungan peningkatan kasus Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Kasus Covid-19 yang dirawat merupakan kasus-kasus dengan gejala sedang hingga berat. Dalam kondisi ini, pasien memerlukan alat bantu pernapasan untuk menyuplai oksigen ke paru-paru.
”Selain sedang menambah kapasitas ruangan isolasi, RSUD Soedarso juga sudah menambah lima ventilator untuk merawat pasien Covid-19,” ungkap Harisson.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Warga Pontianak, Kalimantan Barat (jaket hitam), menjalani sanksi kerja sosial selama 30 menit berupa membersihkan jalan, Jumat (10/9/2020). Mereka melanggar protokol kesehatan.
Menyikapi kondisi ini, Harisson mengimbau masyarakat terus waspada. Terutama, telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat yang dirawat di RSUD Soedarso. Kondisi pasien-pasien baru ini bahkan cenderung menjadi fatal atau menyebabkan kematian.
Kasus berat dan fatal adalah kasus yang terjadi pada pasien dengan penyakit penyerta (komorbid). Penyakit komorbid tersebut misalnya diabetes atau kencing manis, jantung, ginjal, hipertensi yang tidak terkontrol, dan asma. Penyakit komorbid ini berisiko dan dapat menyebabkan kematian.
Pelayanan rumah sakit pun bisa tidak optimal karena jumlah tenaga kesehatan dan pasien tidak seimbang.
Apabila masyarakat tidak kunjung meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, penularan virus korona baru akan terus berlangsung. Hal itu bisa menyebabkan peningkatan kasus yang dirawat di rumah sakit.
”Kalau rumah sakit sudah penuh, akan ada pasien yang dirawat di koridor rumah sakit dan tentu saja ini tidak diinginkan. Pelayanan rumah sakit pun bisa tidak optimal karena jumlah tenaga kesehatan dan pasien tidak seimbang,” ujarnya.
Pemakaman salah satu kepala bidang RSUD Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (23/9/2020). Ia meninggal karena Covid-19 disertai penyakit penyerta.
Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Agus Fitriangga mengungkapkan, Kalbar sudah memiliki Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 110 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Protokol Kesehatan. Isinya, antara lain, mewajibkan kabupaten/kota mengirim minimal 200 sampel usap (swab) per minggu untuk diperiksa.
Dengan adanya pergub tersebut, potensi untuk menemukan kasus konfirmasi baru semakin besar. Kasus baru yang muncul antara lain kluster keluarga dan kluster perkantoran. Kemunculan kluster-kluster baru juga menjadi tantangan dalam pelacakan kasus.