Meski aturan pengetatan beraktivitas di ruang publik di Aceh sudah dibuat, masih banyak warga yang abai menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Tingkat kepatuhan warga yang rendah itu memicu penyebaran Covid-19.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Penyebaran virus korona baru di Provinsi Aceh semakin meluas. Setiap hari jumlah warga yang terpapar Covid-19 selalu bertambah di atas 100 orang. Pemerintah daerah mengaku telah berupaya maksimal, tetapi belum berhasil menahan laju penyebaran.
Pada Jumat (9/10/2020), kasus baru warga terpapar Covid-19 sebanyak 123 orang. Dengan demikian, jumlah warga yang positif Covid-19 di Aceh sebanyak 5.544 orang. Sebanyak 3.325 warga telah sembuh, 207 orang meninggal dunia, dan 2.012 dalam perawatan.
Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh Sunawardi mengatakan, pemerintah daerah telah berusaha keras menahan laju penyebaran virus tersebut. Namun, tingkat kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan yang rendah telah memicu penyebaran lebih masif.
Sunawardi mengatakan, pencegahan penyebaran akan berhasil jika warga patuh pada aturan kesehatan. Dia menyebutkan masih banyak warga berada di ruang publik tanpa menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.
Meski aturan pengetatan beraktivitas di ruang publik sudah dibuat dalam Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2020 tentang Peningkatan Penanganan Covid-19 serta Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan, masih banyak warga yang abai. ”Jangan-jangan lain di mulut lain di hati. Saya belum yakin masyarakat mau menerapkan aturan,” kata Sunawardi.
Sunawardi mengatakan, pencegahan penyebaran Covid-19 akan berhasil jika warga patuh terhadap aturan yang telah dibuat. Menurut dia, tindakan tegas oleh petugas tidak akan berdampak besar tanpa kesadaran warga.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Wahyu Saputra, penyintas Covid-19, menuturkan, kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan menyebabkan dirinya terpapar Covid-19. Wahyu terpapar Covid-19 dari salah seorang pengurus KNPI Aceh. Saat itu mereka di satu ruangan tanpa menggunakan masker.
”Lengah sedikit saja berpotensi terpapar Covid-19. Waktu itu saya lepas masker karena berada di ruangan,” kata Wahyu.
Setelah Wahyu terpapar Covid-19, dia menulari istrinya. Kini, mereka telah sembuh setelah dirawat lebih dari sepekan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh. Wahyu mengingatkan warga agar menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
Lengah sedikit saja berpotensi terpapar Covid-19. Waktu itu saya lepas masker karena berada di ruangan. (Wahyu Saputra)
Sebelumnya, dosen Universitas Muhammadiyah Aceh, Dr Aulina Adamy, melakukan survei terhadap kinerja Pemprov Aceh dalam menangani pandemi Covid-19. Sebagian besar responden tidak puas terhadap kinerja pemerintah setempat. Tim survei mendorong Pemprov Aceh untuk mengevaluasi strategi penanganan Covid-19.
”Pemerintah Aceh harus mengevaluasi strategi penanganan Covid-19 agar kasus tidak semakin meluas. Perbanyak tes usap dan pertegas sanksi bagi yang melanggar protokol kesehatan,” ujar Aulina.