Antisipasi Lonjakan Kasus dalam Demo RUU Cipta Kerja dan Pilkada, Kepri Tambah PCR
Gugus Tugas Covid-19 Kepulauan Riau akan menambah dua alat tes PCR. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat demonstrasi menolak RUU Cipta Kerja yang menciptakan kerumunan dan pilkada.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Riau akan menambah dua alat tes metode reaksi berantai polimerase atau PCR. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat demontrasi menolak RUU Cipta Kerja yang menimbulkan kerumunan dan pilkada.
Pejabat Sementara Gubernur Kepri Bahtiar, Kamis (8/10/2020), mengatakan, tambahan dua alat PCR untuk RSUD Ahmad Tabib, Tanjung Pinang, dipastikan akan datang dalam minggu ini. Menurut dia, dua alat itu memiliki kapasitas uji sebanyak 450 sampel per hari.
"Jadi nantinya pengujian sampel bisa lebih cepat, hanya butuh empat atau lima jam saja. Selama ini, bisa sampai empat atau lima hari baru keluar hasilnya dan kadang masih harus dikirim ke Jakarta, Medan, atau Pekanbaru," kata Bahtiar.
Sebelumnya, tes PCR di Kepri bergantung sepenuhnya kepada laboratorium di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam. Menurut Kepala BTKLPP Kelas I Batam Budi Santosa, laboratorium mereka memiliki empat alat PCR dengan kapasitas uji 372 sampel per hari.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri mencatat, hingga 7 Oktober, penambahan kasus positif belum melandai. Total ada 2.433 kasus positif Covid-19, dengan sebaran terbanyak di Batam (1.779) dan Tanjung Pinang (308). Bahtiar, secara khusus, mewaspadai lonjakan kasus jelang pilkada serentak.
Gugus tugas juga mewaspadai lonjakan kasus akibat demonstrasi penolakan RUU Cipta Kerja.
Di samping pilkada, gugus tugas juga mewaspadai lonjakan kasus akibat demonstrasi penolakan RUU Cipta Kerja. Di Batam, aparat tidak mengizinkan pendemo berunjuk rasa di depan gedung DPRD Batam dan kantor Wali Kota Batam. Akibatnya, terjadi saling dorong antara pendemo dan aparat. Hal itu membuat kerumunan pendemo semakin tidak terkendali.
Adapun di Tanjung Pinang, hasil tes cepat terhadap dua buruh yang berunjuk rasa di gedung DPRD Kepri dilaporkan reaktif. Kepala Dinas Kesehatan Kepri Muhammad Bisri mengatakan, dua pendemo tersebut saat ini telah dibawa ke RSUD Raja Ahmad Tabib untuk menjalani tes usap.
Lonjakan kasus positif akan berakibat fatal di wilayah dengan jumlah kasus tinggi. Di Batam, dari total kapasitas rawat RS sebanyak 600 tempat tidur, kini sudah terisi 449 tempat tidur. Pada 14 September lalu, gugus tugas juga harus mengubah rusun sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 karena RS sudah penuh.