Penelusuran kontak kini gencar dilakukan petugas kesehatan setelah digelarnya tes usap massal di Makassar. Tes akan kembali dilakukan di kecamatan yang pemeriksaan spesimennya masih belum memenuhi standar WHO.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Seusai tes usap massal yang dilakukan di seluruh kecamatan di Makassar, Sulawesi Selatan, petugas kesehatan dan relawan kini gencar melakukan penelusuran kontak. Di sisi lain, operasi yustisi terkait protokol kesehatan juga kian intensif dilakukan di berbagai tempat di ibu kota Sulsel itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Asikin mengatakan, tes usap massal dilakukan di total 15 kecamatan dengan pengambilan 6.039 sampel. Namun, hasil pemeriksaan PCR baru didapatkan angka 215 positif dengan sebagian besar sampel belum keluar hasilnya. Yang mengejutkan, di salah satu kecamatan yang berada di pesisir, yakni Kecamatan Ujungtanah, dari 344 sampel yang diperiksa, tak satu pun yang positif.
”Tesnya sudah, tapi hasilnya belum keluar semua. Sekarang petugas sedang fokus melakukan pelacakan pada kontak erat dari orang-orang yang terkonfirmasi positif. Tentu saja pelacakan dimulai dari keluarga terdekat atau serumah, tetangga, dan kemudian orang-orang jauh yang pernah kontak. Nanti dari penelusuran ini akan kembali dilakukan tes usap dan penelusuran lagi,” kata Naisyah, Selasa (6/10/2020).
Sejauh ini, tim pakar dan epidemiolog Satgas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Kota Makassar masih mengevaluasi jumlah warga yang sudah dites, apakah memenuhi syarat dibanding jumlah penduduk atau tidak. Hal ini sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan minimal tes di suatu daerah sebanyak satu per 1.000 penduduk per minggunya.
”Ada beberapa kecamatan yang jumlah spesimennya belum sebanding dengan jumlah penduduk. Kemungkinan di kecamatan ini tes usap massal akan kembali dilakukan. Bisa jadi kemarin informasinya belum masif sehingga agak kurang warga yang datang,” kata Naisyah.
Sementara itu, operasi yustisi penegakan protokol kesehatan juga kian gencar dilakukan di Makassar. Aparat gabungan bahkan membubarkan acara dan kerumunan yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
”Setiap hari kami lakukan operasi dengan berpindah-pindah lokasi. Bukan hanya di tempat umum dan terbuka, melainkan juga tempat usaha dan tempat yang memungkinkan orang-orang berkumpul dan berkerumun,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Makassar Iman Hud.
Iman mengakui, kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan sudah semakin baik. Namun, masih juga ditemukan orang-orang yang abai. Ini terutama di tempat hiburan malam, kafe, dan mal.
Di salah satu mal, petugas terpaksa membubarkan sebuah acara karena penyelenggara abai pada protokol kesehatan. Di beberapa lokasi, petugas terus bersiaga dan menahan para pelanggar protokol kesehatan untuk kemudian diberi sanksi.
Tak hanya di Makassar, di semua kabupaten lain di Sulsel aparat kepolisian juga diturunkan untuk terus membantu operasi yustisi penegakan protokol kesehatan. Sulsel memiliki 24 kabupaten/kota.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan, seluruh kepolisian resor ikut aktif melakukan edukasi ataupun melakukan operasi yustisi. Di beberapa lokasi, petugas juga membagikan masker kepada masyarakat.