Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Jateng, mengumumkan 33 kasus Covid-19 baru di wilayahnya, Senin (5/10/2020). Dari jumlah tersebut, sebagian kasus berasal dari kluster hotel.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Jateng, mengumumkan 33 kasus baru di wilayahnya, Senin (5/10/2020). Kasus Covid-19 baru tersebut berasal dari kluster keluarga dan kluster hotel. Adapun kluster hotel baru pertama kali muncul di Tegal sepanjang pandemi.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengatakan, dari 33 kasus baru yang dilaporkan, satu di antaranya meninggal. Dengan penambahan tersebut, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal menjadi 358 orang dengan kasus aktif sebanyak 108 orang.
Mayoritas kasus Covid-19 baru di Kabupaten Tegal berasal dari empat kluster keluarga dan satu kluster hotel di Kota Tegal. Pada kluster hotel tersebut, ada tiga warga Kabupaten Tegal yang dinyatakan positif Covid-19. Mereka adalah warga Kecamatan Suradadi, Kecamatan Slawi, dan Kecamatan Adiwerna.
”Kluster hotel ini termasuk baru di Kabupaten Tegal. Pada kluster ini, ada tiga warga Kabupaten Tegal yang terpapar Covid-19. Sehari-hari, mereka bertiga bekerja di salah satu hotel di Kota Tegal,” kata Joko saat dihubungi, Senin malam.
Joko menjelaskan, awalnya, satu di antara tiga karyawan hotel itu menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Kota Tegal. Orang tersebut mengeluhkan sesak napas, demam, dan batuk. Berdasarkan hasil tes usap, pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Kluster hotel ini termasuk baru di Kabupaten Tegal.
”Kemudian, kami melakukan penelusuran kontak erat pasien tersebut. Dari hasil penelusuran, ada dua lagi karyawan hotel itu yang merupakan warga Kabupaten Tegal. Mereka kami tes kemudian diketahui positif Covid-19,” ujarnya.
Menurut Joko, saat ini mereka bertiga sedang menjalani isolasi mandiri. Adapun 108 orang yang terdiri dari keluarga dan orang-orang yang sempat berkontak erat dengan tiga pasien tersebut juga dites usap. Hingga Selasa malam, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal masih menunggu hasilnya.
”Pelacakan dan pengetesan hanya kami lakukan kepada karyawan yang merupakan warga Kabupaten Tegal dan kontak eratnya. Kalau pelacakan menyeluruh di hotel tersebut harusnya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tegal,” imbuh Joko.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari membenarkan adanya penularan baru di salah satu hotel di Kota Tegal. Saat ini, pihaknya masih melakukan penelusuran kontak pasien positif. Kendati demikian, Prima mengaku belum tahu jumlah karyawan hotel yang dinyatakan positif Covid-19.
”Belum (tahu jumlah pekerja yang terpapar). Ini masih berjalan terus pelacakannya,” kata Prima singkat.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Tegal Saunan Rasyid mengatakan, dirinya belum mendapatkan informasi terkait adanya kluster penularan baru di salah satu hotel di Kota Tegal. Menurut Saunan, seluruh hotel dan restoran di Kota Tegal sudah menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan perhotelan.
Dihentikan sementara
Saunan yang juga merupakan General Manager Pesona Hotel Tegal itu mengatakan, pihaknya berencana menghentikan sementara operasional hotel yang dikelolanya untuk memaksimalkan proses disinfeksi hotel. Penghentian sementara operasional hotel tersebut dilakukan selama lima hari mulai Minggu (4/10/2020).
”Selama ditutup, kami akan mendisinfeksi penuh hotel. Karyawan hotel ataupun restoran juga kami liburkan. Disinfeksi total ini kami lakukan untuk meyakinkan pelanggan bahwa hotel dalam kondisi bersih,” kata Saunan.
Menurut Saunan, penutupan hotel selama beberapa hari untuk memaksimalkan proses disinfeksi baru kali ini dilakukan. Sebelumnya, disinfeksi dilakukan setiap hari tanpa menutup atau mengentikan operasional hotel.
Hingga Senin malam, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tegal sebanyak 281 orang. Dari jumlah tersebut, 83 orang merupakan kasus aktif dan 33 orang meninggal.