Lokasi Puluhan Warga Hilang di Limapuluh Kota Ditemukan
Lokasi puluhan warga Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru, Limapuluh Kota, Sumatera Barat, yang hilang di tengah hutan antara Limapuluh Kota dan Agam akhirnya ditemukan.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Lokasi puluhan warga Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru, Limapuluh Kota, Sumatera Barat, yang hilang di tengah hutan antara Limapuluh Kota dan Agam akhirnya ditemukan. Tim SAR gabungan berangkat untuk menjemput mereka pada Minggu (4/10/2020) malam.
Koordinator Pos SAR Limapuluh Kota Robi Saputra, Minggu, mengatakan, puluhan warga itu berada di sekitar Batu Putiah, Nagari Suayan. Tim SAR gabungan diturunkan untuk menjemput mereka ke lokasi. Tim SAR gabungan berangkat dari Jorong Suayan Sorik, Nagari Suayan.
”Mereka (survivor) sudah ditemukan dalam kondisi selamat. Sekarang kami melakukan penjemputan dari Suayan Sorik. Lokasinya di sekitar Batu Putiah (dalam hutan di wilayah Nagari Suayan). Total jumlah survivor ada 84 orang,” kata Robi ketika dihubungi dari Padang, Minggu pukul 20.00.
Menurut Robi, para survivor ditemukan oleh tim pencari yang berangkat dari Nagari Suayan. Mereka melaporkan hasil temuan kepada tim SAR gabungan di Nagari Suayan. Tim SAR gabungan diturunkan Minggu malam ini untuk menjemput para survivor dan tim pencari tersebut.
Robi menambahkan, estimasi waktu tempuh dari Jorong Suayan Sorik ke Batu Putiah sekitar 2,5 jam pada siang hari. Namun, karena kondisinya malam disertai hujan, estimasinya bisa lebih dari itu. ”Kami upayakan mereka (survivor) bisa turun secapatnya,” ujar Robi.
Kami upayakan mereka (survivor) bisa turun secapatnya. (Robi Saputra)
Sebelumnya, Minggu pagi, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Agam melaporkan, ada dua rombongan warga dari Nagari Suayan yang hilang di hutan. Mereka melakukan tapak tilas untuk mencari potensi obyek wisata alam. Tim SAR gabungan pun melakukan pencarian.
Rombongan pertama yang berisi 14 orang dan dikomandoi Wali Nagari Suayan ditemukan dalam keadaan selamat di Nagari Simarosok, Kecamatan Baso, Agam, pada Minggu pukul 07.00. Sementara itu, rombongan kedua berisi 77 orang (dikoreksi menjadi 84 orang) hilang kontak sejak pukul 09.30 dan laporan terakhir dengan kondisi lemas.
Secara terpisah, Wali Jorong Suayan Randah Riswandi mengatakan, ia merupakan satu dari 14 orang dari rombongan pertama itu. Rombongan itu antara lain berisi wali nagari, tiga wali jorong, salah satu kepala seksi Pemkab Limapuluh Kota, anggota linmas, dan tokoh masyarakat penunjuk jalan. Mereka keluar dari hutan pada Sabtu sekitar pukul 20.00 di Nagari Simarosok.
Riswandi menjelaskan, awalnya hanya 14 orang dari rombongan wali nagari yang hendak berangkat ke hutan. Tujuannya menyurvei salah satu lokasi air terjun di hutan wilayah Nagari Suayan, sekitar 1 jam berjalan kaki atau sekitar 3 kilometer dari permukiman. Para pemuda nagari mendapat informasi itu dan menyatakan hendak ikut serta.
Para pemuda nagari mendapat informasi itu dan menyatakan hendak ikut serta.
Kedua rombongan itu kemudian masuk ke hutan. Namun, rombongan itu berpisah di persimpangan jalan. Kata Riswandi, rombongan wali nagari tetap dengan rencana awal menuju lokasi air terjun. Sementara itu, rombongan muda-mudi tersebut ternyata punya rute sendiri, yakni ke Batu Putih dan dilanjutkan dengan menapak tilas sampai ke Nagari Kamang Hilia, Kecamatan Kamang Magek, Agam.
”Kami berpisah sekitar pukul 10.00. Mereka sempat kami beri arahan. Mereka mengaku, tidak lama di Batu Putiah dan langsung keluar di Agam,” kata Riswandi.
Riswandi melanjutkan, pada Minggu malam, para pemuda itu meminta izin tidur di Batu Putih via telepon. Mereka kemungkinan tidak bisa mencapai target keluar hutan di Kamang Hilia karena jumlah rombongan banyak dan ada perempuan.
Dalam komunikasi pada Sabtu malam, kata Riswandi, para pemuda itu mengaku kondisi masih aman. Minggu pagi hingga sekitar pukul 10.00 mereka masih berkontak. Namun, setelah itu hilang kontak, entah karena kehabisan baterai atau karena kehilangan sinyal.
Riswandi menambahkan, tim SAR gabungan beserta warga sekitar pada Minggu pukul 19.30 sedang bersiap-siap menjemput para survivor. Ia berharap upaya penjemputan berjalan dengan baik dan semuanya selamat.