Kabupaten Magelang Siapkan Siaran Radio sebagai Alternatif Pembelajaran Siswa
Pembelajaran melalui radio mulai diberikan untuk siswa TK, PAUD, SD dan SMP di Kabupaten Magelang, pekan ini. Sistem pembelajaran ini dimaksudkan sebagai pembelajaran alternatif untuk memperkaya pengetahuan siswa.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat ini menyiapkan sistem pembelajaran melalui radio bagi siswa TK, PAUD, SD dan SMP. Langkah ini sebagai alternatif untuk melengkapi sistem pembelajaran yang sudah berjalan.
”Sistem pembelajaran secara daring atau luring (luar jaringan) tetap berjalan sebagai kegiatan pembalajaran yang utama, sedangkan pembelajaran lewat radio hanya merupakan bentuk alternatif pembelajaran alternatif untuk melengkapi materi pelajaran,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Aziz Amin Mujahidin, Minggu (4/10/2020).
Pembelajaran melalui radio ini akan dimulai Senin (5/10/2020) melalui siaran radio Gemilang FM. Setiap hari, pada pukul 07.00-08.00 akan disiarkan materi pelajaran untuk siswa TK, PAUD, dan SD. Adapun, pukul 11.00-12.00 adalah siaran materi pembelajaran bagi siswa SMP.
Materi pelajaran bagi siswa SD akan disiarkan satu kali selama 30 menit, dan materi pelajaran bagi siswa SMP akan disiarkan dalam total durasi selama 60 menit, yang nantinya akan disiarkan dua kali masing-masing berdurasi 30 menit. Adapun, untuk siswa TK dan PAUD, materi pembelajaran akan disampaikan satu kali dengan durasi waktu 20 menit.
Siaran tentang materi pelajaran tersebut, menurut Aziz, bukan merupakan bentuk siaran langsung, melainkan rekaman suara yang sudah terlebih dahulu disiapkan sebelumnya.
”Kami sudah terlebih dahulu membuat rekaman dari guru-guru tertentu yang sudah kami pilih dan terbaik di bidangnya masing-masing,” ujarnya.
Aziz mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan dan membuat rekaman untuk kebutuhan pembelajaran hingga akhir tahun ini.
Karena tidak semua daerah bisa menangkap siaran radio Gemilang FM, bagian teknologi informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang juga telah mempersiapkan agar siaran itu bisa didengarkan melalui konten Youtube.
”Jika ada yang ketinggalan mendengarkan atau tidak bisa menangkap siaran, mereka pun bisa mendengarkan siaran di konten Youtube di telepon seluler masing-masing,” ujarnya.
Di luar pembelajaran daring dan radio, Aziz mengatakan, pihaknya saat ini juga menyelenggarakan pembelajaran luring. Kegiatan ini dilakukan dengan cara orangtua mengambil tugas dari guru di sekolah, tiap 2-3 hari sekali, kemudian kembali menyerahkan ke sekolah pada waktu yang ditentukan.
”Cara luring ini lebih efektif karena sebagian siswa masih menemui kendala sinyal dan ada pula yang tidak memiliki telepon seluler,” ujarnya.
Di Kabupaten Magelang terdapat 38.228 siswa SMP, dan 83.443 siswa SD. Adapun, jumlah siswa TK dan PAUD mencapai sekitar 27.000 anak.
Oleh karena masih termasuk dalam kategori zona oranye penyebaran Covid-19, maka hingga saat ini, Kabupaten Magelang belum bisa menyelenggarakan kegiatan belajar tatap muka di kelas. Oleh karena itu, segenap siswa pun diharapkan tetap dapat belajar secara optimal dengan memanfaatkan semua fasilitas dan layanan yang telah disediakan.
Belum beri izin
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, selain kegiatan pembelajaran tatap muka, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga belum mengizinkan kegiatan masyarakat yang mengundang keramaian dan kerumunan, seperti pentas seni, serta kegiatan olahraga.
Saat ini, menurut dia, banyak warga dan pemerintah desa juga sudah mulai mengajukan izin untuk melakukan kegiatan tradisi, Saparan, yang biasa dilakukan pada November. Kegiatan Saparan biasanya antara lain dilakukan dengan menggelar pentas wayang kulit.
Kepada pihak desa, Nanda mengatakan, kegiatan tersebut tetap bisa dilaksanakan dengan sejumlah persyaratan.
”Pentas wayang bisa digelar dengan pembatasan jumlah penonton, 20-30 orang saja. Alternatif lain, kami menyarankan agar pentas tersebut dilaksanakan tanpa penonton dan ditayangkan secara virtual saja,” ujarnya.