Dari 125 narapidana dan petugas Lapas IIA Jambi yang mengikuti tes cepat Covid-19, sebanyak 81 sampel reaktif. Temuan itu akan ditindaklanjuti dengan uji usap.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Penyebaran Covid-19 dalam lingkungan lembaga permasyarakatan di Jambi kian meluas. Setelah 30 orang dinyatakan positif dan menjalani perawatan isolasi, kini bertambah 81 orang reaktif hasil tes cepat.
Juru bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah, mengatakan, pihaknya mengadakan uji cepat kepada 125 narapidana dan petugas Lapas IIA Jambi. Hasil tes menunjukkan dari 125 sampel tersebut, ada 81 yang reaktif. ”Temuan ini akan langsung kami tindaklanjuti dengan uji usap bagi semua yang reaktif,” ujar Johansyah, Jumat (2/10/2020).
Hingga saat ini, lanjut Johansyah, sudah 30 napi dan petugas lapas terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka tersebar di lingkungan Lapas Kelas IIB Muara Bulian dan Lapas Kelas IIA Jambi di Provinsi Jambi.
Namun, terkait kluster Covid-19 di Lapas Muara Bulian, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari Elfie Yenni mengatakan, kasus telah tuntas ditangani. ”Semua napi dan petugas yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah sembuh. Tidak ada lagi tambahan pasien positif baru dalam sebulan terakhir,” katanya.
Johansyah melanjutkan, setelah mengetahui banyaknya warga binaan yang reaktif, pihaknya perlu mempersiapkan tempat khusus untuk perawatan isolasi. Sebab, kapasitas RSUD di Jambi tidak akan cukup. ”Kami masih bahas bagaimana penanganannya nanti,” ujarnya.
Penjabat Sementara Gubernur Jambi Restuardy Daud menekankan, penanganan Covid-19 perlu ditingkatkan. Hal ini mencakup pengobatan bagi yang terkonfirmasi positif ataupun upaya pencegahan penularannya.
Dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 di Jambi, pihaknya menyiapkan penambahan kapasitas tes dan kapasitas layanan rawat isolasi. Jika sebelumnya kapasitas uji tes masih di bawah 80 sampel per hari, ditargetkan terus naik menuju standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni tes bagi 1 orang per 1.000 penduduk per minggu.
Pihaknya juga menyiapkan salah satu gedung baru RSUD Raden Mattaher Jambi sebagai tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala. Gedung dengan tiga lantai tersebut dapat menampung pasien Covid-19 hingga maksimal 80 orang.
Hingga Jumat pagi, jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Jambi mencapai 513 kasus. Hampir setengahnya menyebar di Kota Jambi. Menurut Johansyah, peningkatan drastis Covid-19 selain karena penyebaran yang meluas, juga karena didukung kemampuan tes yang meningkat. ”Sehingga, dalam 1 minggu terjadi kenaikan 127 kasus positif,” katanya, menambahkan.
Untuk terus memacu jangkauan tes, pihaknya akan menambah lagi dua alat RT PCR untuk ditempatkan pada Laboratorium Kesehatan Daerah dan Laboratorium Molekuler RSUD Raden Mattaher.