Pasien dari Kluster ”Kondangan” di Temanggung Bertambah Menjadi 40 Orang
Jumlah pasien positif Covid-19 dari kluster ”kondangan” di Kabupaten Temanggung bertambah menjadi 40 orang. Saat ini penelusuran terus dilakukan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Penularan Covid-19 dari kluster pelaku perjalanan berombongan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bertambah dari 21 orang menjadi 40 orang. Pelacakan kontak erat para pasien positif terus dilakukan. Pemerintah setempat juga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah desa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung sekaligus sekretaris III Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat, Dwi Sekarmei, Kamis (1/10/2020), mengatakan, temuan kasus ini akan ditindaklanjuti dengan upaya penelusuran lagi. ”Kami masih akan terus melakukan penelusuran pada semua kontak erat dari 40 pasien positif yang ditemukan saat ini,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kluster kondangan muncul setelah ada temuan pasien positif Covid-19 dari rombongan warga Kelurahan Parakan Kauman, Kecamatan Parakan, Temanggung. Warga yang terdeteksi terpapar Covid-19 sebelumnya beramai-ramai melakukan kondangan atau menghadiri resepsi pernikahan salah seorang kenalan di Cirebon, Jawa Barat.
Pasien positif pertama muncul pada Rabu (23/9/2020) dan terus bertambah. Awalnya, ada 14 orang yang dites usap. Namun, karena hasil tes belum didapat, mereka tetap beraktivitas seperti biasa dan melakukan kontak dengan banyak orang.
”Upaya pencegahan pun sulit dilakukan karena karantina ataupun isolasi mandiri baru bisa dijalankan setelah hasil tes usap menyatakan yang bersangkutan benar-benar positif Covid-19,” ujar Dwi.
Penularan juga dimungkinkan semakin meluas karena mereka yang melakukan kontak dengan 14 pasien tersebut juga bepergian dan berkontak dengan lebih banyak orang. Selain melakukan penelusuran, Pemkab Temanggung juga langsung melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh lokasi kelurahan.
Dari 40 pasien positif Covid-19 tersebut, 24 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri di Balai Latihan Kerja Kabupaten Temanggung. Adapun 16 orang lain menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Penempatan 24 orang di BLK didasari pertimbangan lokasi rumah mereka dianggap kurang memadai untuk karantina karena terlalu berdekatan dengan rumah warga lain.
Penularan juga dimungkinkan semakin meluas karena mereka yang melakukan kontak dengan 14 pasien tersebut juga bepergian dan berkontak dengan lebih banyak orang.
Sekalipun muncul kluster baru dengan jumlah pasien positif Covid-19 cukup banyak, Dwi mengatakan, Pemkab Temanggung tidak kemudian serta-merta melakukan pembatasan akses keluar masuk warga ke Kabupaten Temanggung, terutama Kecamatan Parakan.
”Kami hanya mengimbau warga untuk terus menjalankan protokol kesehatan dan berhati-hati saat menerima pendatang dari luar daerah,” ujarnya.
Lurah Parakan Kauman, Kecamatan Parakan, Bambang Sumardiyanto mengatakan, sebanyak 40 pasien positif Covid-19 tersebut tersebar di sembilan RW di Kelurahan Parakan Kauman.
Setelah munculnya kluster kondangan, dia pun meminta semua warga untuk sementara menahan diri dan tidak menggelar acara keluarga ataupun acara-acara sosial kemasyarakatan.
”Acara apa pun, mulai dari pernikahan hingga acara-acara keagamaan, seperti doa bersama, kami minta untuk ditiadakan terlebih dahulu,” ujarnya.