Kecewa Tak Lolos Tes CPNS, Ratusan Orang Bakar Kantor Disnaker Keerom
Ratusan warga merusak dan membakar kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Keerom. Peristiwa ini dipicu ketidakpuasan mereka setelah dinyatakan tidak lulus tes calon pegawai negeri sipil.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 250 orang merusak dan membakar kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Keerom, Papua, pada Kamis (1/10/2020) sore. Mereka diduga kecewa karena tidak lolos dalam tes calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Keerom tahun 2019. Dari aksi ini, polisi telah menangkap tiga orang.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, saat dihubungi, Kamis malam, membenarkan peristiwa pembakaran kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Keerom. Menurut dia, perusakan dan pembakaran kantor terjadi pasca-pengumuman hasil tes calon pegawai negeri sipil via daring pada pukul 15.15 WIT.
”Massa yang datang dari sejumlah kecamatan tidak terima dengan hasil yang diumumkan secara daring. Mereka pun melampiaskan amarahnya dengan membakar kantor tersebut,” kata Ahmad.
Ahmad menuturkan, sebanyak satu kompi atau sekitar 100 personel telah berupaya maksimal untuk menghentikan aksi massa. Namun, jumlah massa yang terlibat jauh lebih banyak.
Ia pun menyatakan Polda Papua telah mengerahkan tambahan satu kompi pasukan ke Keerom untuk membantu jajaran Polres Keerom. Tujuannya untuk mencegah terjadinya aksi pembakaran kantor pemerintahan yang lain.
”Saat ini kami telah mengamankan tiga orang di sekitar lokasi kejadian. Ketiganya masih menjalani pemeriksaan di Markas Polres Keerom,” kata Ahmad.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengaku, pihaknya sangat menyesalkan aksi pembakaran fasilitas milik negara. Padahal, pemerintah pusat telah memberikan kuota penerimaan 80 persen warga setempat dalam tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Keerom.
Ia pun menegaskan, seluruh pelaku yang terlibat dalam aksi perusakan dan pembakaran kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Keerom harus diproses hukum. ”Saya telah menginstruksikan Wakapolda Papua Brigjen (Pol) Matias Fakhiri untuk memantau langsung situasi keamanan di Keerom. Kami akan mencegah terjadinya gangguan keamanan di tengah pelaksanaan pilkada di kabupaten ini,” katanya.
Penjabat Bupati Keerom Ridwan Rumasukun mengatakan, pihaknya akan bersinergi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan pengertian bagi warga yang tidak lulus tes CPNS.
”Saya mengambil keputusan untuk mengumumkan hasil tes CPNS karena telah tertunda selama empat bulan. Padahal, pengumuman hasil tes di kabupaten lain telah tuntas,” kata Ridwan.