Jumlah Kasus Sembuh di Kota Malang Terus Bertambah
Penambahan kasus Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, terus ada. Meski begitu, dalam seminggu terakhir,tingkat kesembuhannya juga tinggi. Guna memangkas kasus Covid-19, masyarakat diharapkan tetap mematuhi protokol.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, terus bertambah. Meski begitu, dalam seminggu terakhir tingkat kesembuhannya tinggi. Guna memangkas kasus Covid-19, masyarakat diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Data kasus Covid-19 Kota Malang per Kamis (24/09/2020) menunjukkan bahwa terjadi penambahan lima kasus baru dan penambahan kasus sembuh sebanyak 25 orang. Dalam seminggu terakhir, setidaknya jumlah kasus sembuh total sebanyak 176 orang, sedangkan jumlah kasus baru sebanyak 39 orang.
Sejak awal munculnya kasus, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Malang sebanyak 1.756 kasus. Sementara jumlah kasus sembuh sebanyak 1.338 orang. Adapun kasus meninggal 168 orang.
”Kita harus bersyukur bahwa dalam seminggu terakhir, jumlah kasus sembuh semakin banyak, sedangkan jumlah kasus baru terus turun. Semoga ke depan, penambahan kasus Covid-19 terus bisa ditekan. Yang terpenting, semua pihak mematuhi protokol kesehatan,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Malang Husnul Mu’arif, Kamis (24/9/2020).
Tren kenaikan jumlah kasus sembuh di Kota Malang, menurut Husnul, merupakan upaya semua pihak. Terapi pemberian probiotik kepada petugas kesehatan hingga pemberian suplemen tambahan kepada warga yang sakit, kata Husnul, cukup berhasil.
”Tapi, sekali lagi, itu semua tidak akan ada gunanya kalau kasus sakit terus bertambah. Itu sebabnya, kami memohon kepada semua orang agar mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan lebih baik tinggal di rumah jika tidak ada keperluan penting,” kata Husnul.
Di Kota Malang, hingga kini masih terjadi penambahan kasus meski lambat. Terbaru, dikabarkan muncul kluster baru dari komunitas keagamaan berbasis asrama.
”Saya juga menerima kabar itu dan kami masih akan mengeceknya. Jika memang benar, kami akan melakukan langkah-langkah penanganan, termasuk tracing. Tindakan cepat harus dilakukan,” kata Husnul.
Seruan mematuhi protokol kesehatan dilakukan oleh sejuumlah pihak, baik Pemkot Malang maupun masyarakat umum. Pemkot Malang saat ini rutin menggelar operasi yustisi guna memberi sanksi tegas bagi para pelanggar protokol kesehatan.
”Cara mudah menengarai orang itu tertib protokol kesehatan adalah dengan masker. Ia memakai masker atau tidak. Itu bisa jadi salah satu cara kita untuk saling mengingatkan demi keselamatan kita semua,” kata Wali Kota Malang Sutiaji.
Saat ini, tingkat kepatuhan warga Kota Malang terhadap protokol kesehatan, menurut Sutiaji, masih pada angka 55-60 persen. ”Banyak yang sudah punya masker, tetapi kesadaran untuk memakainya kadang masih rendah. Ini yang harus diperhatikan. Masker itu untuk dikenakan, tidak hanya dibawa,” kata Sutiaji.
Sosialisasi kepatuhan terhadap protokol kesehatan juga dilakukan di Keuskupan Malang. Uskup Malang Pidyarto Gunawan mengatakan, secara umum, dirinya menyerukan kepada umat untuk mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Cara mudah menengarai orang itu tertib protokol kesehatan adalah dengan masker.
”Secara umum saya tegaskan agar umat berhati-hati. Semua agar mengikuti secara ketat protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Bahkan, soal kapasitas umat yang mengikuti misa secara langsung di gereja saya minta kurang dari 50 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia,” katanya.