Dianggap Ganggu Ekonomi, Pemkot Magelang Tak Akan Batasi Lagi Akses Warga
Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, tidak akan menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat. Pembatasan dinilai akan menganggu aktivitas ekonomi masyarakat yang kini mulai menggeliat.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, tidak akan menerapkan kembali kebijakan pembatasan akses masyarakat di tengah peningkatan kasus Covid-19 belakangan. Kebijakan seperti pembatasan akses jalan dinilai akan kontraproduktif terhadap ekonomi warga yang saat ini mulai kembali menggeliat.
”Cukup kita jalani kehidupan dengan pola yang sudah berjalan seperti sekarang. Tidak perlu ada pembatasan apa-apa. Karena hal itu, nantinya justru akan mengganggu aktivitas masyarakat,” ujar Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito saat ditemui, Kamis (24/9/2020).
Akses jalan utama di Kota Magelang ditutup sejak akhir Maret hingga awal Juni 2020. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi lalu lalang warga dari luar kota, yang juga kerap melakukan aktivitas di pusat keramaian Kota Magelang. Aktivitas warga luar kota ini diduga memicu peningkatan kasus Covid-19 di Kota Magelang.
Pemkot Magelang juga tidak akan membatasi akses masyarakat untuk melakukan aktivitas di pusat keramaian, seperti alun-alun. Demi mencegah penularan Covid-19, Sigit mengatakan, pihaknya berupaya melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di sejumlah fasilitas umum dan terus melakukan pembinaan kepada warga agar bisa terus patuh menjalankan protokol kesehatan.
Sigit menyakini, kebijakan Pemkot Magelang saat ini sudah benar. Pasalnya, untuk lingkup Jawa Tengah, kasus Covid-19 di Kota Magelang menduduki peringkat ketiga terbawah.
”Peringkat nomor tiga terbawah ini menunjukkan kondisi saat ini sudah relatif bagus dan penularan Covid-19 di Kota Magelang cukup terkendali,” ujarnya.
Tenaga kesehatan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto mengatakan, sejak tiga pekan lalu, pihaknya sudah berupaya melakukan penapisan dengan tes usap untuk mengecek kondisi kesehatan semua pegawai di 17 puskesmas dan puskesmas pembantu.
Penapisan pertama dilakukan di Puskesmas Magelang Selatan. Dari tes tersebut diketahui lima pegawai puskesmas positif Covid-19. Dua orang di antaranya adalah dokter serta perawat. Dari lima orang tersebut, tiga orang dinyatakan sudah sembuh dan dua orang masih menjalani isolasi mandiri.
Majid mengatakan, pihaknya saat ini juga sudah menerima hasil tes usap dari 30 pedagang Pasar Rejowinangun. Sebagian di antaranya adalah kontak erat dari pedagang lain yang sudah terlebih dahulu terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, dari 30 orang tersebut, semuanya dinyatakan negatif.
Pada Kamis (24/9/2020), jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Magelang bertambah lima orang dari hasil kontak erat pasien positif Covid-19 lainnya. Dengan penambahan tersebut, total jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Kota Magelang terdata 165 orang.
Sejumlah fasilitas publik, seperti mal Artos dan Grand Artos Hotel and Convention, terus membenahi diri dengan menambah sejumlah layanan untuk menciptakan situasi aman dan sesuai standar protokol kesehatan.
Marketing Manager Mal Artos Saparina Tri Hapsari mengatakan, saat ini pihaknya memberikan layanan belanja dengan sistem drive-thru. Saat menggunakan layanan ini, pengunjung tinggal memesan sejumlah barang dan pegawai mal Artos akan langsung mengantarkannya ke kendaraan pengunjung.
”Layanan ini kami berikan untuk mereka yang masih takut menginjakkan kaki di mal,” ujarnya. Layanan ini diberikan gratis, tanpa mematok batasan nilai minimal belanja.
Saat menggunakan layanan ini, pengunjung tinggal memesan sejumlah barang dan pegawai mal Artos akan langsung mengantarkannya ke kendaraan pengunjung.
Saparina mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah berupaya mengembangkan layanan dengan memberikan jasa pengantaran belanjaan langsung ke rumah pelanggan.
Adapun di Grand Artos Hotel and Convention, upaya pencegahan penularan Covid-19, antara lain, dilakukan dengan menyediakan penyanitasi tangan (hand sanitizer) tanpa sentuhan tangan di sejumlah lokasi, mulai dari lobi, restoran, hingga lift. Di sejumlah area juga dipasang banyak stiker yang mengingatkan pengunjung untuk selalu menjaga jarak satu sama lain.