Sewaktu menjalani isolasi di Jakarta, Fasha sempat melakukan uji usap ketiga, Sabtu lalu. Meski hasilnya negatif, ia baru dinyatakan aman setelah mengikuti dua kali tes usap dengan hasil negatif.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Sehari setelah menghadiri pemakaman putra bungsunya yang positif Covid-19, Wali Kota Jambi Syarif Fasha beserta keluarga kembali menjalani uji usap, Rabu (23/9/2020). Demi menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemerintah Kota Jambi, tengah dipertimbangkan penerapan bekerja dari rumah bagi para pegawainya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Jambi Abu Bakar mengatakan, seusai melepas jenazah putranya di Pemakaman Pusara Agung Kota Jambi, pemakaman khusus jenazah Covid-19, Fasha langsung menjalani kembali rawat isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Manap. Ia diisolasi bersama istri dan anaknya, yang sebelumnya juga terkonfirmasi positif Covid-19.
”Hari ini (Rabu), Pak Wali Kota mengikuti uji swab keempatnya,” kata Abu.
Fasha mengikuti uji usap pertama pada 2 September di salah satu rumah sakit di Kota Jambi. Hasil tes negatif Covid-19. Tanggal 4 September, Fasha berangkat ke Jakarta, lalu kembali ke Jambi sehari kemudian.
Tanggal 6, 7, dan 8 September, ia melakukan serangkaian aktivitas program kerja di Kota Jambi. Lalu, 8 September, sore harinya, Fasha kembali terbang ke Jakarta.
Sebelum bertolak kembali ke Jambi, Fasha mengikuti uji usap pada 11 September. Hasil tes yang berlangsung di sebuah rumah sakit di Jakarta itu keluar pada 12 September dan menyatakan Fasha terkonfirmasi positif Covid-19. Sejak itu, ia menjalani rawat isolasi di Jakarta.
Selain dirinya, istri dan dua anaknya turut terkonfirmasi Covid-19. Fasha dan istri dirawat isolasi di rumah sakit berbeda. Namun, tiga hari kemudian, sang putra meninggal. Jenazahnya dibawa melalui jalur darat dari Jakarta menuju Jambi.
Abu menambahkan, sewaktu menjalani isolasi di Jakarta, Fasha sempat melakukan uji usap ketiga pada Sabtu lalu. Hasilnya negatif. Namun, ia baru dinyatakan aman setelah mengikuti dua kali tes usap dengan hasil negatif.
Sejauh ini, pegawai di lingkungan pemkot masih tetap berkantor. ”Namun, sedang kami pertimbangkan apakah nantinya akan diambil kebijakan bekerja dari rumah atau tidak,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Ketua Tim Pakar dan Analisis Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Ummi Kalsum menyebutkan, hasil analisis menunjukkan kondisi risiko Covid-19 semakin tinggi di wilayah Jambi. Pada tiga kabupaten dan kota, yakni Kota Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan Kerinci kini berstatus risiko sedang dari sebelumnya rendah.
Hingga 20 September, Jambi baru mampu mengadakan 3.695 uji usap.
Terkait risiko tersebut, pihaknya belum merekomendasikan dibukanya kembali aktivitas pendidikan luring demi mengendalikan ancaman penyebaran virus.
Ia pun menyebutkan makin tingginya reproduksi efektif Covid-19 di Provinsi Jambi yang kini berada pada angka 2,06. ”Itu berarti satu orang yang positif Covid-19 di Jambi dapat menulari satu hingga tiga orang lainnya,” ujarnya.
Di sisi lain, jangkauan uji usap masih terbilang rendah. Hingga 20 September, Jambi baru mampu mengadakan 3.695 uji usap. Idealnya, Jambi harus meningkatkan kemampuan jangkau tes usap hingga empat kali lipat.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah mengatakan, hingga Rabu, jumlah terkonfirmasi Covid-19 di wilayah itu sebanyak 386 orang. Delapan di antaranya meninggal dan 256 orang sembuh. Sisanya masih dalam perawatan.