Bencana banjir kembali melanda sejumlah titik di Kota Padang, Sumatera Barat, akibat hujan deras, Rabu (23/9/2020) siang. Setidaknya 500 rumah terendam dalam kejadian ini.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Bencana banjir kembali melanda sejumlah titik di Kota Padang, Sumatera Barat, akibat hujan deras, Rabu (23/9/2020) siang. Setidaknya 500 rumah terendam dalam kejadian ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang masih mendata dampak banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang Sutan Hendra di Padang, Rabu (23/9) sore, mengatakan, hujar deras mengguyur hampir seluruh wilayah Kota Padang. Kondisi itu memicu banjir di sejumlah kecamatan, seperti Bungus Teluk Kabung, Kuranji, Pauh, Lubuk Kilangan, dan Naggalo dengan ketinggian mencapai 1,2 meter.
”Data kami sementara, setidaknya 500 rumah terendam. Paling banyak di Bungus Teluk Kabung, ada sekitar 300 rumah terendam. Jumlah rumah terdampak bisa saja bertambah. Petugas kami masih melakukan assesment di lapangan,” kata Sutan.
Menurut Sutan, secara umum, banjir pada Rabu sore mulai surut. Namun, khusus di Bungus Teluk Kabung, petugas BPBD Kota Padang masih bertahan karena kondisinya belum bisa dianggap aman. Intensitas hujan masih relatif tinggi.
Sutan menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan pemicu banjir. Namun, yang pasti intensitas hujan pada Rabu termasuk tinggi. Di Bungus Teluk Kabung, hujan deras memicu meluapnya Sungai Ibuang Koto dan Sungai Mato Aia. Selain itu, pada saat yang sama juga terjadi pasang naik air laut sehingga menghambat aliran air ke laut.
Pantauan Kompas di Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang, Rabu (23/9) sore, banjir merendam perumahan warga hingga 50 sentimeter. Warga mulai menimba genangan air berwarna coklat dari rumah dan membersihkan lumpur yang tersisa di lantai.
Pada saat yang sama juga terjadi pasang naik air laut sehingga menghambat aliran air ke laut.
Data yang dihimpun di lapangan, banjir tersebut mulai melanda Teluk Kabung Tengah sejak pukul 14.00. Menurut sejumlah warga, pada Rabu sore itu banjir sudah mulai surut. Puncak banjir terjadi pada Rabu siang dengan ketinggian lebih dari 1 meter. Walaupun mulai surut, hujan intensitas ringan hingga deras masih mengguyur.
Rama (40), warga Teluk Kabung Tengah, mengatakan, banjir Rabu siang merupakan paling parah dalam beberapa tahun terakhir. Ketinggian banjir di rumahnya mencapai 1 meter. Ketika banjir melanda Padang pada 10 September 2020, rumah Rama juga terdampak, tetapi ketinggiannya hanya 50 sentimeter.
”Banjir datang seperti air bah dari arah bukit. Mungkin karena volume hujan terlalu tinggi. Selama saya tinggal di sini, ini yang paling besar,” kata Rama, Rabu sore.
Menurut Rama, banjir tiba secara mendadak. Rama dan anggota keluarganya tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Kasur, kulkas, kasur, sepeda motor, mobil, dan perkakas rumah lainnya terendam banjir. Rama sempat menutup pintu untuk menahan debit air yang deras, tetapi jebol.
Andri Marliwan (42), warga Kelurahan Teluk Kabung Tengah lainnya, mengatakan, banjir dipicu meluapnya kali di belakang rumahnya. Ketinggian banjir di dalam rumah mencapai 30 sentimeter. Andri dan anggota keluarga juga terkejut dengan kedatangan banjir sehingga kulkas, kasur, dan perkakas rumah lainnya tidak terselamatkan.
”Bandar (kali) di belakang rumah sudah dangkal. Ketika hujan deras sering meluap. Namun, kali ini memang paling parah. Pada 10 September lalu, ketinggian banjir di dalam rumah cuma sekitar 20-30 sentimeter,” kata Andri.
Andri berharap ada upaya pengerukan dan pelebaran kali di kawasan itu. Dengan demikian, ketika hujan deras mengguyur tidak terjadi banjir.
Emawarni (54), Ketua RT 003 RW 001, Kelurahan Teluk Kabung Tengah, mengatakan, sedikitnya ada 40 rumah terendam di RT 003. Jumlah warga terdampak sebanyak 70 orang. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat sanak saudara terdekat atau tetangga.
”Air datang mendadak. Kali di pinggir rumah meluap karena alirannya terhambat kayu. Kami belum sempat membersihkannya. Sekarang banyak warga mengungsi. Tempat tidur basah semua,” kata Emawarni.
Banjir di Padang pada Rabu ini merupakan yang kedua dalam September 2020. Pada 10 September 2020 pagi, banjir juga merendam sejumlah kecamatan. Banjir dipicu hujan deras sejak dini hari serta diperparah oleh pasang naik air laut. Hujan yang turun tidak tertampung oleh sungai ataupun saluran air.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Padang pada 10 September 2020 melaporkan, banjir setidaknya terjadi di enam kecamatan, yaitu Padang Selatan, Bungus Teluk Kabung, Lubuk Begalung, Padang Barat, Padang Timur, dan Padang Utara, dengan tinggi sekitar 40 sentimeter hingga 1 meter.
Di Padang Selatan, banjir merendam Kompleks Jondul Rawang di Kelurahan Rawang, Kelurahan Ranah Parak Rumbio, Kelurahan Air Manis, dan area belakang Kantor Koramil 03/Padang Selatan, Kelurahan Mata Air. Kemudian di Bungus Teluk Kabung, yaitu Perumahan Bungus Jurai Permai, Kelurahan Bungus Barat; Jalan Koto Gadang; dan Kelurahan Bungus Timur. Di Padang Timur, banjir melanda Kelurahan Jati.
Di Lubuk Begalung, banjir menggenangi Jalan By Pass Simpang 4; Kelurahan Banuaran Nan XX; Jalan Batuang Taba, Arai Pinang, Kelurahan Pagambiran Ampulu Nan XX; dan Kelurahan Parak Laweh. Di Padang Barat, banjir terjadi di Simpang 6, Kelurahan Kampung Pondok. Sementara itu, di Padang Utara, banjir melanda Jalan Gajah Mada, Kelurahan Alai Parak Kopi.