Dua Korban Terbawa Arus Banjir Cicurug Ditemukan Meninggal
Dua korban hanyut banjir bandang di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ditemukan setelah terseret arus banjir belasan kilometer. Satu korban lain masih dalam pencarian.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Dua orang meninggal akibat banjir bandang di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020) sore. Seorang yang hilang hingga kini masih dicari tim penyelamat gabungan.
Sebelumnya, banjir bandang terjadi di lima desa di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin (21/9/2020) sore. Banjir menghanyutkan 12 rumah dan merendam 85 rumah lainnya hingga setinggi lebih dari 3 meter.
Banjir terjadi setelah hujan deras meluapkan Sungai Citarik-Cipeuncit yang berhulu di Gunung Salak. Tidak hanya rumah, beberapa kendaraan pun hanyut bersama arus deras. Sebagian kendaraan tampak tersangkut di jembatan atau terbawa bersama material bangunan.
Berdasarkan informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta, kedua korban ditemukan di lokasi berbeda, Selasa (22/9/2020) pagi. Kepala SAR Jakarta Hendra Sudirman mengatakan, korban pertama adalah Jeje (58). Dia ditemukan di daerah Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, berjarak lebih kurang 20 kilometer dari Cicurug.
Sementara korban kedua adalah Hasyim (70). Jenazahnya ditemukan di daerah Kecamatan Parung Kuda, berjarak lebih kurang 13 km dari Cicurug. Keberadaan Anang (25), warga lain yang hilang, hingga kini belum diketahui.
”Kami masih melakukan pencarian terhadap korban hilang. Hingga pagi ini, tim SAR gabungan menemukan dua orang meninggal yang hanyut oleh banjir bandang yang terjadi di Sukabumi kemarin,” kata Hendra.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Cicurug, potensi pengungsi akibat kejadian ini lebih kurang 800 jiwa dari lima desa. Desa Pasawahan terdampak paling besar karena banjir merendam lebih kurang 200 rumah.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani menjelaskan, banjir telah surut Selasa pagi. Banjir menyisakan lumpur setinggi lebih dari 30 sentimeter dan material kayu yang terbawa arus. Bahkan, di beberapa titik, lumpur bekas banjir bandang tersebut mencapai lebih dari 50 cm.
”Informasi sementara masih sama dan kami dalam pendataan. Bisa saja lebih dari data sebelumnya. Material yang terbawa umumnya kayu dan lumpur. Kalau material batu belum kami temui. Warga tetap diminta waspada,” ujarnya.
Tidak hanya Sukabumi, sebagian wilayah Jabar memiliki potensi hujan deras disertai kilat dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan. Karena itu, BPBD meminta warga tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan puting beliung.