Kapasitas Ruang Isolasi Covid-19 di Sulawesi Utara Bertambah
RS Sentra Medika segera dibuka di Minahasa Utara. Sulawesi Utara akan ketambahan 47 tempat tidur khusus pasien Covid-19 di ruang isolasi.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Jumlah tempat tidur ruang isolasi khusus Covid-19 di Sulawesi Utara bertambah menyusul pembukaan Rumah Sakit Internasional Sentra Medika di Kabupaten Minahasa Utara. Hal ini dianggap sebagai perkembangan positif dalam penanganan pandemi, sekalipun ruang-ruang isolasi rumah sakit di Sulut saat ini cenderung lengang.
Melalui keterangan pers, Minggu (20/9/2020), Manajer Umum Pemasaran dan Hubungan Masyarakat RS Sentra Medika Fida Cholid mengatakan, ada 47 tempat tidur di ruang isolasi khusus Covid-19. Itu adalah bagian dari total 200 tempat tidur yang disediakan pada tahap pertama pembukaan rumah sakit di Desa Maumbi, Kecamatan Kalawat, itu.
”Kami berkomitmen untuk turut serta dalam program pemerintah dalam penanganan infeksi Covid-19. Di saat yang sama, alur pelayanan rumah sakit khusus pasien Covid-19 akan kami pisahkan dengan pasien umum. Kami memperhatikan protokol kesehatan agar pasien merasa aman dan nyaman,” kata Fida.
Kapasitas khusus pasien Covid-19 kemungkinan ditambah di rumah sakit itu. Sebab, manajemen RS Sentra Medika berencana menambah jumlah tempat tidur untuk rawat inap. Kapasitas penuh rumah sakit ditargetkan melampaui 550 pasien.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sulut dr Lidya Tulus mengatakan, Sulut memiliki empat rumah sakit rujukan utama, 14 rumah sakit rujukan penunjang, dan 27 rumah sakit penunjang pelengkap. Secara keseluruhan, terdapat 1.191 tempat tidur khusus pasien Covid-19 di ruang-ruang isolasi rumah sakit itu.
Kendati begitu, Lidya mengatakan, Sulut jauh dari kewalahan dalam memfasilitasi pasien Covid-19 di rumah sakit. Sebab, per akhir Agustus lalu, hanya 15,8 persen dari seluruh tempat tidur di ruang isolasi yang terpakai. Angka ini turun drastis dari 54 persen ketika pandemi baru tiga bulan berjalan.
Hingga Minggu siang, Sulut telah mengakumulasi 4.254 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Hanya 17,27 persen atau 735 orang yang masih berstatus pasien aktif. Namun, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel mengatakan, jumlah pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit cenderung menurun, terutama pada pekan kedua September.
”Kondisi ketersediaan ruang isolasi di Sulawesi Utara dalam beberapa minggu terakhir terlihat membaik. Pada minggu keempat Agustus, masih ada 80-an kasus positif yang dirawat. Namun, pada minggu kedua September, jumlahnya sudah menurun ke angka 40-an,” kata Steaven.
Menurut dia, pola ini cenderung konstan, terutama sejak Kementerian Kesehatan memberlakukan revisi kelima tata cara penanganan Covid-19. Jumlah pasien yang butuh perawatan di rumah sakit hanya berkisar 10-15 persen. ”Mayoritas adalah pasien dengan komorbid, seperti diabetes melitus dan hipertensi,” kata Steaven.
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengapresiasi komitmen RS Sentra Medika yang ingin turut serta dalam penanganan Covid-19. Ia mengatakan, memang sudah banyak rumah sakit di Sulut. Data Kemenkes per Maret 2019, ada 2,1 tempat tidur rumah sakit untuk setiap 1.000 penduduk di Sulut, kedua tertinggi di Indonesia setelah DKI Jakarta.
SDM harus dikembangkan juga agar masyarakat benar-benar mendapatkan manfaat dari pelayanan kesehatan.
”Akan tetapi, inilah tekad yang diperlukan dari RS Sentra Medika untuk membangun Sulut bersama-sama pemprov di tengah kondisi ekonomi yang terpuruk. Pemerintah akan selalu mendukung investasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus memulihkan perekonomian daerah,” tutur Olly.
Olly pun menilai, dari segi infrastruktur, RS Sentra Medika sudah sangat baik. ”SDM harus dikembangkan juga agar masyarakat benar-benar mendapatkan manfaat dari pelayanan kesehatan,” ujarnya.
RS Sentra Medika adalah rumah sakit kelas B pertama di Minahasa Utara yang bertaraf internasional. Letaknya di Jalan Ir Soekarno yang menjadi jalur utama antara Manado dengan kota industri Bitung. Rumah sakit itu didirikan di atas lahan seluas 45.390 meter persegi dengan luas bangunan 35.500 meter persegi setinggi lima lantai.
Fida Cholid menambahkan, rumah sakit ini juga dilengkapi berbagai fasilitas modern untuk pengobatan penyakit jantung dan saraf, ginjal, dan mata. ”Kami juga menyediakan pusat perawatan stroke, tuberkulosis, rehabilitasi kesuburan, serta endoskopi dan laparoskopi,” ucapnya.
Di saat yang sama, Pemprov Sulut sedang menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Sulut. Pembangunan konstruksi telah memasuki tahap penyelesaian.