Dua remaja yang tengah mencari ikan tenggelam di Waduk Ir Sutami atau Waduk Karangkates, Dusun Cungkal, Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (20/9/2020).
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Dua remaja yang tengah mencari ikan tenggelam di Waduk Ir Sutami atau Waduk Karangkates di Dusun Cungkal, Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (20/9/2020) sekitar pukul 10.00. Kedua korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa beberapa jam kemudian.
Korban adalah Thomas Hadi Prayitno (15) dan Muhammad Syahrul Afandi (18). Keduanya merupakan warga Dusun Cungkal dan masih punya hubungan kerabat. Jenazah Thomas ditemukan sekitar pukul 11.00 oleh warga yang melakukan pencarian bersama SAR dan sukarelawan. Selang empat jam kemudian, jenazah Syahrul ditemukan—masih satu lokasi dengan Thomas.
Begitu ditemukan, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Kalipare untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan sehingga keduanya langsung dimakamkan di makam desa setempat.
Salah seorang sukarelawan, Sarianto, menuturkan, jenazah korban ditemukan oleh warga yang melakukan pencarian menggunakan jangkar. Perairan tempat korban tenggelam memiliki kedalaman 5-8 meter dengan kondisi dasar berlumpur.
”Kedua korban ditemukan tidak jauh dari lokasi mereka tenggelam. Kondisi arus di waduk tidak terlalu kuat sehingga keduanya ditemukan di lokasi yang berdekatan, hanya beda waktu saja,” ujarnya.
Kepala Kepolisian Sektor Kalipare Inspektur Satu Soleh Mas’udi mengungkapkan, kedua korban berangkat mencari ikan setengah jam sebelum peristiwa naas itu terjadi. Sesampai di tepi waduk, mereka kemudian menggunakan perahu untuk mencapai lokasi pencarian ikan yang dianggap strategis.
Kondisi arus di waduk tidak terlalu kuat sehingga keduanya ditemukan di lokasi yang berdekatan, hanya beda waktu saja.
Saat melempar jala itulah tiba-tiba perahu yang mereka naiki oleng. Saat oleng itu, air masuk ke dalam perahu dan membuatnya terbalik. Syahrul berupaya berpegangan pada perahu, sedangkan Thomas berupaya mengejar ember wadah ikan.
”Karena Thomas merasa tidak kuat, ia kemudian berteriak minta tolong. Syahrul kemudian mencoba meraih Thomas dan merangkulnya dengan maksud menolong. Namun, keduanya tidak kuat sehingga tenggelam bersama-sama,” kata Soleh.
Saat korban berteriak minta tolong, lanjut Soleh, ada beberapa warga di tepi waduk, termasuk orangtua Thomas—yang sedang mencangkul di lahan—mendengar teriakan itu. Namun, mereka tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada perahu di sekitar lokasi yang bisa digunakan untuk menjangkau korban.