Satu minggu lamanya Kalimantan Tengah dilanda banjir dengan arus dan ketinggian sungai yang beragam. Korban jiwa juga mulai muncul. Hampir setiap tahun banjir di beberapa wilayah Kalteng selalu terjadi.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Banjir di Kalimantan Tengah mulai memakan korban jiwa. Seorang anak berumur 11 tahun di Desa Tumbang Tarusan, Kabupaten Katingan, tewas diduga akibat terseret arus banjir. Meskipun mulai surut, arus banjir di beberapa daerah masih deras.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Katingan Pimanto membenarkan kejadian tewasnya seorang anak berinisial ND (11), warga Desa Tumbang Tarusan, Kecamatan Tewang Sanggalang. Wilayah itu memang sampai kini masih diterjang banjir karena berada tak jauh dari Sungai Katingan.
”Anak itu terseret arus, lalu masuk ke gorong-gorong. Sempat dibawa ke puskesmas, tetapi nyawanya tak tertolong,” kata Pimanto saat dihubungi dari Palangkaraya, Minggu (20/9/2020).
Pimanto menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (19/9) pagi. Ia menduga anak tersebut sedang bermain di lokasi banjir dengan ketinggian 40-50 sentimeter. Lokasi gorong-gorong tempat ia tenggelam pun tak jauh dari rumahnya.
”Dari informasi yang kami kumpulkan, anak itu masih duduk di sekolah dasar kelas 5 di Desa Tumbang Tarusan,” kata Pimanto. Pada Minggu, Bupati Katingan Sakariyas mengunjungi posko-posko banjir di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Sakariyas juga mengunjungi keluarga korban dan para pengungsi atau korban banjir di posko-posko darurat yang ia siapkan. Ia juga mengungkapkan rasa belasungkawa terhadap keluarga korban.
”Kami benar-benar berharap warga menempati posko-posko yang sudah disiapkan, terutama keluarga yang memiliki anak-anak, agar terhindar dari musibah seperti ini,” ungkap Sakariyas.
Sakariyas juga menjelaskan, banjir di Katingan bagian hulu berangsur surut. Meskipun demikian, beberapa wilayah di bagian hilir Sungai Katingan mulai terendam banjir yang tiap tahun terjadi, seperti di Kecamatan Katingan Hilir, Tasik Payawan, dan Kamipang. ”Kami akan terus memantau perkembangan tinggi muka air sambil mengevakuasi warga, juga memberikan bantuan,” katanya.
Sudah seminggu tujuh kabupaten di Kalimantan Tengah terendam banjir. Selain Katingan, banjir juga melanda Kabupaten Lamandau, Seruyan, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Kapuas, dan Kabupaten Murung Raya. Lebih kurang 30 kecamatan terendam banjir dan 20.500 warga terdampak.
Di Kabupaten Lamandau, setidaknya empat kecamatan terendam banjir dan 256 orang dievakuasi ke posko-posko kesehatan yang sudah disiapkan. Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalteng Darliansjah mengungkapkan, pihaknya berupaya memberikan bantuan sebisa mungkin, termasuk menggunakan helikopter untuk desa-desa yang tidak bisa diakses melalui jalur darat.
”Kami juga siapkan petugas kesehatan di tiap posko pengungsi untuk antisipasi penyakit yang muncul selama banjir ini berlangsung,” kata Darliansjah.