Viral di Medsos, Kluster Keluarga di Semarang Dipindah Tempat Isolasi
Sebelumnya, jagat maya diramaikan oleh unggahan tangkapan layar percakapan seseorang yang positif Covid-19 di Semarang mengaku sengaja jalan-jalan untuk menyebarkan Covid-19. Kemudian, muncul juga unggahan balasan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kelurahan Jrakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang mengisolasi mandiri pindah ke rumah dinas wali kota, Sabtu (19/9/2020). Kluster itu sebelumnya viral di media sosial.
Sebelumnya, jagat maya diramaikan unggahan tangkapan layar percakapan seseorang yang positif Covid-19 di Semarang mengaku sengaja jalan-jalan untuk menyebarkan virus. Kemudian, ada unggahan balasan yang menyebut satu kluster keluarga di Jrakah tidak mengisolasi diri dengan baik.
Merespons hal itu, pihak Puskesmas Karanganyar, Tugu, lalu memindahkan tiga anggota keluarga di Jrakah itu ke rumah dinas wali kota, yang merupakan tempat isolasi di bawah Pemkot Semarang.
”Sampun (dibawa ke rumah dinas wali kota),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Abdul Hakam lewat pesan singkat. Ketika ditanya kebenaran tentang pasien positif Covid-19 yang jalan-jalan dan tak mengisolasi mandiri, Hakam belum merespons.
Sementara itu, dalam unggahan Instagram Dinkes Kota Semarang, ditampilkan video salah satu anggota keluarga di Jrakah sudah berada di rumah dinas wali kota. Ia mengaku selama ini isolasi mandiri dengan benar. Sementara pihak lain yang juga diduga tak isolasi mandiri dengan baik dilaporkan sudah dalam pengawasan dari warga dan pemangku wilayah.
Camat Tugu Moch Imron membenarkan bahwa ada satu keluarga di Kelurahan Jrakah yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka dijemput petugas Puskesmas Karanganyar, Tugu, dan dibawa ke rumah dinas wali kota.
”Betul, memang ada satu keluarga. Tadi dibawa pihak puskesmas, dengan didampingi polisi, ke rumah dinas Wali Kota Semarang (untuk diisolasi),” ujar Imron.
Kendati demikian, ia mengatakan, apa yang beredar di media sosial terkait ada pasien positif Covid-19 sengaja berjalan-jalan untuk menyebarkan Covid-19 tak benar. Yang jelas, menurut dia, puskesmas langsung menjemput warga dari kluster keluarga itu setelah kabar beredar.
Adapun rumah keluarga tersebut langsung disemprot cairan disinfektan. ”Selain itu, kami berupaya untuk terus sosialisasi kepada warga tentang pola hidup bersih dan sehat, juga agar selalu memperhatikan protokol kesehatan di saat pandemi Covid-19,” lanjut Imron.
Dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas Karanganyar dr Reni mengatakan, jumlah anggota keluarga yang dibawa ke rumah dinas wali kota sebanyak tiga orang. Seorang anggota keluarga lainnya sudah dirawat di rumah sakit.
Menurut Reni, tiga orang terkonfirmasi Covid-19 itu sedang menjalani isolasi mandiri karena tak menunjukkan gejala. ”Terakhir hasil swab keluar 15 September lalu. Dipindah ke rumah dinas wali kota untuk percepatan penyembuhan, juga atas arahan Kepala Dinas Kesehatan. Sebab, sudah dua kali swab masih positif,” tuturnya.
Menurut data pada laman informasi Covid-19 Pemkot Semarang, Sabtu malam, terdapat 7.253 kasus positif kumulatif dengan rincian 369 dirawat, 6.159 sembuh, dan 725 meninggal. Sebagian orang dalam data tersebut ber-KTP luar Kota Semarang.
Daerah perbatasan
Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, sebanyak enam pegawai Puskesmas Kaliwungu terkonfirmasi positif Covid-19. Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kendal Feri Boney saat dikonfirmasi melalui pesan singkat. ”Betul, Mas,” ujarnya.
Menurut dia, ada empat kecamatan di Kendal dengan kasus Covid-19 tertinggi. Keempat daerah itu berada di wilayah timur atau berbatasan dengan Kota Semarang, yang merupakan daerah dengan kasus terbanyak di Jateng. ”Kaliwungu, Kaliwungu Selatan, Brangsong, dan Boja (kasus terbanyak),” ucapnya.
Pada laman informasi Covid-19 Pemkab Kendal, yang terakhir dimutakhirkan Kamis (17/9/2020), terdapat 719 kasus positif kumulatif dengan rincian 148 dirawat/isolasi mandiri, 528 sembuh, dan 43 meninggal.