Tangani Covid-19, Lampung Gunakan Pendekatan Berbasis Keluarga
Pemerintah Provinsi Lampung menggunakan strategi pendekatan berbasis keluarga dalam menangani pandemi Covid-19.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Lampung menggunakan strategi pendekatan berbasis keluarga dalam menangani pandemi Covid-19. Keluarga dan perangkat desa dinilai berperan penting untuk mengatasi masalah kesehatan, ekonomi, dan sosial akibat pendemi Covid-19.
Hal itu mengemuka dalam webinar bertajuk ”Pekon (Desa) Melawan Corona”, di Bandar Lampung, Jumat (18/9/2020). Selain membahas peran keluarga, sejumlah pihak juga membahas upaya memperketat pengawasan di pintu masuk Lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, Pemerintah Provinsi Lampung melibatkan aparat desa hingga keluarga untuk penanganan Covid-19. Selain sosialisasi mengenai protokol untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2, mereka juga dilibatkan dalam program pemberdayaan.
Selama ini, Lampung telah memprioritaskan anggaran dana desa untuk penanggulangan Covid-19. Selain memberikan bantuan jaring pengaman sosial, anggaran juga dialokasikan untuk memberikan stimulus ekonomi bagi pelaku usaha.
”Program ini termasuk mendukung industri kecil, usaha mikro kecil dan menengah, koperasi, serta bantuan sosial,” kata Arinal.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Lampung Riana Sari mengatakan, kader PKK membantu pemkab untuk menangani Covid-19 dengan mengadakan penyuluhan rutin kepada ibu-ibu rumah tangga.
Mereka dinilai yang mempunyai peran penting untuk memastikan semua anggota keluarganya disipin dalam memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Pendekatan berbasis keluarga ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, kader PKK juga aktif menggelar kegiatan bakti sosial. Selama ini, mereka menjalankan program berbagi sayuran dan bahan pokok bagi warga yang membutuhkan.
Selama periode Maret-Agustus 2020, pihaknya juga mendistribusikan bantuan berupa 13.800 masker kain, 5.183 paket bahan pokok, dan 37 wastafel portabel. Selain itu, ada juga bantuan 700 pelindung wajah, 55 paket beternak ikan, dan sejumlah alat kebersihan dan lain.
Pintu masuk
Arinal menambahkan, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung juga terus mengawasi pintu masuk Lampung. Warga yang masuk ke Lampung harus dapat menunjukkan bukti hasil tes cepat Covid-19 nonreaktif. Pemerintah daerah juga membatasi jajarannya melakukan tugas ke luar kota yang termasuk dalam zona merah Covid-19.
Pengawasan dilakukan di pintu masuk. Sebagian orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan pelaku perjalanan dari daerah terdampak.
Hingga Jumat, kasus positif Covid-19 di Lampung berjumlah 694 kasus. Dari jumlah itu, 27 orang meninggal dan 431 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Reihana menjelaskan, pada Jumat, terdapat tujuh kasus baru Covid-19. Ketujuh kasus itu berasal dari Kabupaten Lampung Tengah 4 orang, Tulang Bawang 1 orang, Kota Metro 1 orang, dan Kota Bandar Lampung 1 orang.
Lima orang dari tujuh kasus baru Covid-19 merupakan hasil penelusuran kontak. Adapun dua orang lainnya merupakan kasus baru Covid-19.