Polisi Tangkap Pelaku Penculikan Pengusaha di Aceh Utara
Kepolisian Daerah Aceh meringkus empat pelaku penculikan seorang pengusaha jual beli sepeda motor di Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Polisi menyita 1 pucuk senjata serbu, 1 pistol, dan puluhan amunisi.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Kepolisian Daerah Aceh meringkus empat pelaku penculikan seorang pengusaha jual beli sepeda motor di Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Dari para pelaku, polisi menyita 1 pucuk senjata serbu, 1 pistol, dan puluhan amunisi.
Penculikan ini terjadi pada Jumat (11/9/2020). Saat itu, korban Maimun Darwis (44) diculik di depan rumahnya di Desa Blang Mee, Kecamatan Blang Mangat, Aceh Utara. Keluarga korban lantas melaporkan kasus ini kepada polisi. Namun, sebelum pelaku ditangkap, Maimun dilepaskan pada Selasa (15/9/2020) pagi.
Direktur Direktorat Kriminal Umum Polda Aceh Komisaris Besar Sony Sanjaya, dihubungi Jumat (18/9/2020), mengatakan, penangkapan empat pelaku dilakukan tak lama setelah korban dilepaskan. Selasa sore, para pelaku ditangkap di depan Bank Aceh di Bireuen. Mereka adalah AU, IS, MJ, dan KP.
Menurut Sony, di dalam mobil yang dibawa pelaku ditemukan barang bukti senjata api dan amunisi. Sony menuturkan, pelaku adalah anggota kelompok kriminal bersenjata Tentara Aceh Merdeka (KKB TAM).
Sony menyebutkan masih mendalami informasi terkait lokasi penyekapan dan motif di balik aksi ini. Dari hasil penelusuran, mobil Maimun ditemukan di sekitar kawasan Meurah Mulia, sekitar 12 kilometer dari Blang Mee. Polisi, kata dia, juga sedang mengejar anggota lain.
”Pelaku diancam pasal penculikan dan kepemilikan senjata tanpa izin,” katanya.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh Hendra Saputra menuturkan, penamaan KKB TAM terhadap pelaku kriminal bersenjata memberikan kesan menyeramkan. Aceh, kata dia, dikenal sebagai daerah bekas konflik bersenjata.
”Pelaku kriminal menggunakan senjata api tidak lantas dinamai KBB begitu saja. Penamaan itu membuat seolah-olah Aceh belum benar-benar damai,” kata Hendra.
Ke depan, Hendra mendesak polisi membuka motif dari penculikan tersebut. Masyarakat perlu tahu kejelasan kasus ini agar tidak takut dengan keberadaan pelaku kriminal bersenjata api itu.