Menko PMK: Stok Pangan Selama Pandemi Diproyeksikan Aman
Ketersediaan pangan, khususnya beras, diproyeksikan mencukupi selama pandemi Covid-19. Masa panen raya yang akan berlangsung bakal menambah stok pangan di Tanah Air.
Oleh
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, ketersediaan pangan, khususnya beras, diproyeksikan mencukupi selama pandemi Covid-19. Masa panen raya yang akan berlangsung bakal menambah stok pangan di Tanah Air.
Hal itu dikatakan oleh Muhadjir saat meninjau stok beras di gudang milik Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Malang di Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (18/9/2020) siang.
Menurut Muhadjir, pemerintah sudah membuat proyeksi bahwa ke depan persediaan beras aman. ”Kenapa kita sekarang berani bagi beras dari Bulog? Sebab, berdasarkan perhitungan akan terjadi panen raya sehingga ketersediaan beras insya Allah cukup aman,” ujarnya.
Selain mengandalkan panen raya, menurut Muhadjir, dalam rangka menjaga ketersediaan pangan, Presiden juga telah membuat kebijakan ketahanan pangan dengan membangun sawah baru di Kalimantan Tengah dengan luasan 126.000 hektar.
Masih soal beras, menurut Muhadjir, ada 10 juta penerima Program Keluarga Harapan di Indonesia yang mendapatkan bantuan sosial (bansos) berupa beras. Setiap penerima mendapatkan 15 kilogram (kg) beras yang diberikan Agustus-Oktober.
Dari jumlah tersebut, 1,7 juta keluarga di antaranya berasal dari Jawa Timur. Adapun untuk wilayah Malang Raya, jumlah keluarga yang mendapatkan bantuan masing-masing 205.667 keluarga untuk Kabupaten Malang, 10.105 keluarga di Kota Malang, dan 3.498 keluarga untuk Kota Batu.
”Ketersediaan beras sudah saya cek, insya Allah tersedia, yang nanti dibagikan ke keluarga penerima manfaat. Kedua, dari sisi kualitas. Kualitas juga sudah kami cek secara random. Ketiga, bobot berat harus 15 kg, tidak boleh kurang. Kalau lebih tidak apa-apa,” ucapnya.
Kenapa kita sekarang berani bagi beras dari Bulog? Sebab, berdasarkan perhitungan, akan terjadi panen raya sehingga ketersediaan beras insya Allah cukup aman.
Saat mengecek gudang Bulog di Gadang, Kota Malang, menurut Muhadjir, pihaknya menemukan beras yang bobotnya kurang dari 15 kg. Meski selisih beberapa gram, Muhadjir minta kemasannya dibongkar lagi dan dilakukan penimbangan ulang.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Jawa Timur Khozim mengatakan, stok beras di Gudang Bulog Subdivre Malang untuk tahun ini mencukupi. Saat ini masih ada persediaan 26.000 ton. Jika dikurangi untuk keperluan bansos Malang Raya, 9.000 ton, masih tersisa 17.000 ton.
”Jadi, stok untuk tahun ini masih sangat mencukupi, apalagi saat ini sudah berada di ujung tahun 2020. Sebentar lagi juga panen raya dan kami akan melakukan serapan beras lagi dari petani,” ucapnya.
Menurut Khozim, Bulog hanya menyimpan cadangan stok pemerintah dan baru bertindak saat dibutuhkan, seperti melakukan operasi saat harga beras di pasaran melambung. Sedangkan persediaan beras untuk konsumsi masyarakat sehari-hari berada di pasar dan dinas perdagangan kabupaten/kota.
Disinggung soal upaya untuk memastikan agar penyaluran bansos sesuai sasaran, Khozim mengatakan sudah ada transporter yang mengawal penyaluran beras sampai ke keluarga penerima manfaat. ”Nanti transporter berkoordinasi dengan dinas sosial dan pendamping PKH. Tugas Bulog hanya menyerahkan sampai depan pintu gudang,” katanya.