Penumpang di Bandara Internasional Minangkabau Berkurang Hampir Separuh
Jumlah penumpang di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, berkurang hampir separuh akibat pembatasan sosial berskala besar atau PSBB yang diterapkan di DKI Jakarta.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG PARIAMAN, KOMPAS — Jumlah penumpang di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, berkurang hampir separuh akibat pembatasan sosial berskala besar di DKI Jakarta. Bandara berupaya menerapkan protokol kesehatan ketat agar penumpang merasa aman dan nyaman dari risiko tertular Covid-19.
Executive General Manager PT Angkasa Pura Cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Yos Suwagiyono, di Padang Pariaman, Jumat (18/9/2020), mengatakan, sejak Jakarta menerapkan PSBB pada Senin (14/9/2020), terjadi tren penurunan jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan di BIM. Padahal, dalam PSBB di Jakarta kali ini, tidak ada pengetatan kebijakan penerbangan, seperti pemberlakuan surat izin keluar masuk (SIKM).
”Penurunan itu kemungkinan dipicu sikap masyarakat untuk menunggu dan melihat perkembangan PSBB DKI Jakarta, di samping juga masifnya penularan Covid-19. Barangkali itu menyebabkan masyarakat masih menahan diri untuk terbang,” kata Yos, di sela-sela Kampanye Keselamatan dan Kesehatan Perjalanan di BIM.
Selama Agustus 2020 hingga sebelum Jakarta menerapkan PSBB, kata Yos, jumlah penumpang mendarat dan berangkat di BIM berkisar 2.500-3.000 orang per hari. Frekuensi penerbangannya mencapai 30 kali. Sejak Senin, jumlah penumpang mendarat dan berangkat di BIM berkisar 1.400-1.800 orang per hari dengan frekuensi 18-26 penerbangan.
Sementara pada kondisi normal, di luar pandemi Covid-19, jumlah penumpang mendarat dan berangkat di BIM mencapai 13.000 orang per hari dengan frekuensi 80 penerbangan. Dari semua data tersebut, jumlah penumpang mendarat ataupun berangkat dan jumlah penerbangan mendarat ataupun berangkat hampir sama banyak.
Penumpang dan penerbangan di BIM memang didominasi rute dari/ke Jakarta, baik Bandara Internasional Soekarno-Hatta maupun Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. Berdasarkan data BIM, dari total seluruh penerbangan di bandara itu, 75 persen merupakan rute penerbangan dari/ke Jakarta. Sisanya merupakan rute lain, seperti dari/ke Batam dan dari/ke Medan.
Berdasarkan pantauan Kompas, Jumat siang, jumlah pengunjung BIM memang terasa lengang. Dibandingkan dengan waktu yang sama pada 25 Agustus 2020, jumlah pengunjung pada Jumat lebih lengang, tetapi perubahannya tidak begitu signifikan.
Yulita Sari (23), penumpang, mengatakan, penerapan PSBB dan tingginya kasus Covid-19 di Jakarta tidak menghalanginya berangkat ke Jakarta. Perempuan asal Padang Pariaman ini harus terbang ke Jakarta untuk urusan kerja. ”Yang penting tetap menggunakan masker dan menjaga jarak,” kata Yulita.
Keamanan dan kesehatan
Yos pun mengimbau masyarakat agar tidak perlu takut melakukan perjalanan menggunakan pesawat. Maskapai sudah menggunakan high-efficiency particle filter (HEPA) di dalam pesawat agar udara selalu bersih sebagai antisipasi risiko penularan Covid-19 melalui udara. Selain itu, antisipasi yang paling berpengaruh signifikan adalah menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Selain itu, kata Yos, semua pemangku kebijakan di BIM terus berupaya menegakkan disipilin penerapan protokol kesehatan. BIM juga berkomitmen mendukung penerapan Perda Sumbar tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Yos menambahkan, BIM bekerja sama dengan Pemprov Sumbar mengadakan tes usap gratis bagi penumpang baru mendarat di bandara. Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk tes usap, bandara bersama maskapai dan kantor kesehatan pelabuhan terus meningkatkan sosialisasi, baik imbauan langsung maupun imbauan tertulis di dalam pesawat ataupun di bandara.
”Setelah adanya masukan dari gubernur (agar sosialisasi digencarkan), ada peningkatan partisipasi masyarakat untuk ikut tes usap. Awalnya, mulai dari 5 orang, 20 orang, dan 30 orang per hari. Sekarang sudah sampai 80- 90 orang per hari,” ujar Yos.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang Jalil Alfani mengatakan, petugas KKP teliti dalam memeriksa validitas surat keterangan kesehatan (hasil tes cepat atau tes usap) penumpang. Selain itu, petugas juga memastikan setiap penumpang mengisi health alert card elektronik (e-HAC) dengan benar.
”E-HAC sangat sinergis dan saling mendukung dengan pemeriksaan tes usap (gratis) di sini (BIM). Kami sangat terbantu dengan data maskapai penerbangan. Jika ada yang positif Covid-19, dengan e-HAC yang kami pegang, kami bisa melacak penumpang kontak erat,” kata Jalil.
Dalam Kampanye Keselamatan dan Kesehatan Perjalanan di BIM, belasan petugas berjejer di lorong tempat penumpang menuju bandara seusai turun dari pesawat. Para petugas itu memegang kertas bertuliskan imbauan menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menerapkan perilaku sehat selama perjalanan, dan sejenisnya. Petugas juga membagikan masker secara gratis kepada sejumlah penumpang.