Kelompok Separatis Bersenjata Serang Warga dan Tentara di Intan Jaya
Kelompok sipil bersenjata menyerang seorang anggota TNI AD dan satu warga sipil di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya. Keduanya meninggal dalam insiden tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok separatis bersenjata kembali menebar teror di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Kamis (17/9/2020). Seorang pengemudi ojek dan satu tentara Angkatan Darat tewas akibat insiden ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas dari Polres Intan Jaya dan Korem 173/Praja Vira Tama (PVT), kedua korban yakni Ahmad Baidlawi dan Sersan Kepala Sahlam, yang juga Bintara Pembina Desa di Koramil Hitadipa.
Kepala Polres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan Geria Antara, saat dihubungi, mengatakan, Ahmad meninggal akibat dibacok senjata tajam para pelaku setelah mengantar penumpang dengan sepeda motor pada pukul 10.40 WIT di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa. ”Jenazah Ahmad telah dievakuasi ke Mimika dengan menggunakan pesawat maskapai Smart Air. Diduga para pelaku adalah kelompok Karel Tipagau,” kata Wayan.
Ia pun menyatakan situasi keamanan di Distrik Sugapa pascainsiden tersebut telah kondusif. Seluruh anggota Polres Intan Jaya bersama Brimob dalam status kesiagaan tertinggi untuk menghadapi serangan susulan kelompok tersebut.
Sementara itu, Komandan Resor Militer 173/PVT Brigadir Jenderal TNI Iwan Setiawan menuturkan, Serka Sahlam tewas ketika diserang dalam perjalanan bersama tujuh rekannya dari Sugapa ke Distrik Hitadipa pukul 14.18 WIT.
Para pelaku menghadang Sahlam dan tujuh rekannya dengan melepaskan tembakan dari lima titik di daerah ketinggian. Sahlam, yang berada di barisan terdepan, terkena tembakan di lengan kiri dan terjatuh dari motornya. Para pelaku pun membacoknya dengan senjata tajam.
”Kami akan menggelar rapat khusus dengan pimpinan untuk membahas gangguan keamanan di Intan Jaya. Saya juga telah menginstruksikan jajaran di Intan Jaya untuk mengejar para pelaku,” kata Iwan.
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengutuk keras insiden pembunuhan warga sipil dan anggota TNI AD di Distrik Sugapa. Ia pun meminta agar ada penegakan hukum atas kasus ini. ”Dalam empat hari ini 3 warga sipil dan 1 aparat keamanan menjadi korban serangan kelompok tersebut. Para pelaku harus segera ditangkap dan diadili,” ujarnya.
Sebelumnya, kelompok tersebut juga terlibat penembakan terhadap dua pengemudi ojek sepeda motor di Distrik Sugapa pada Senin (14/9). Kedua korban adalah Laode Anas (34) dan Fatur Rahman (23).
Para pelaku menembaki Laode dan Fatur Rahman saat melewati Kampung Mamba, Distrik Sugapa. Laode mengalami luka tembak di tangan kanan, sedangkan Fatur mengalami luka tembak di perut bagian bawah dan luka di dahi akibat dibacok senjata tajam.
Para pelaku juga merusak motor milik kedua korban. Kedua korban dievakuasi ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan medis.