Jalan Tertutup Banjir, Pemprov Kalteng Gunakan Helikopter untuk Angkut Bantuan
Banjir di Kalimantan Tengah tak kunjung usai. Tujuh kabupaten terendam banjir. Belasan ribu warga terdampak. Tak semua dapatkan bantuan. Pemerintah pun gunakan helikopter untuk bawa bantuan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan tiga helikopter untuk menyalurkan bahan pokok ke lima kecamatan di tiga kabupaten yang jalannya tertutup banjir. Setidaknya terdapat 1.941 warga terdampak banjir di empat kecamatan tersebut.
Mereka adalah bagian dari 30 kecamatan di tujuh kabupaten di Kalteng yang terendam banjir hampir seminggu ini. Tujuh kabupaten itu adalah Kabupaten Katingan, Lamandau, Seruyan, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Kapuas, dan Murung Raya. Total warga yang terdampak mencapai 20.500 warga.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengungkapkan, dari laporan sementara terdapat empat kecamatan di tiga kabupaten yang belum menerima bantuan lantaran kesulitan akses. Kecamatan itu adalah Kecamatan Katingan Hulu, Marikit, dan Sanaman Mantikei di Kabupaten Kantingan; Kecamatan Mandau Talawang di Kabupaten Kapuas; serta Kecamatan Permata Intan di Kabupaten Murung Raya.
Pihaknya menggunakan tiga helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ada di Kalteng untuk menyalurkan bantuan. ”Saya juga meminta agar petugas di lapangan terus memantau keadaan sehingga tak ada satu pun warga terdampak yang tidak mendapatkan bantuan,” kata Sugianto di Palangkaraya, Kamis (17/9/2020).
Kamis pagi, Sugianto beserta jajarannya melepas keberangkatan tim Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng di Badar Udara Tjilik Riwut, Kota Palangkaraya. Tim membawa 1.941 paket bahan pokok untuk 1.941 keluarga terdampak bagi warga Kabupaten Katingan, Kapuas, dan Murung Raya.
”Tim darat sudah menyisir sebagian besar daerah terdampak, tetapi wilayah yang bakal dikunjungi helikopter ini betul-betul tidak bisa diakses mobil atau sepeda motor. Jadi, kami kerahkan semua kemampuan. Kalau perlu pakai kapal kayu pun akan kami jalani,” kata Sugianto.
Pihaknya menggunakan helikopter jenis MI-8 yang biasa digunakan untuk melakukan bom air kala terjadi kebakaran hutan dan lahan. (Darliansjah)
Pelaksana Tugas Kepala BPBPK Darliansjah mengungkapkan, pihaknya menggunakan helikopter jenis MI-8 yang biasa digunakan untuk melakukan bom air kala terjadi kebakaran hutan dan lahan. Setidaknya dari 11 helikopter yang disiapkan untuk karhutla, tiga di antaranya digunakan untuk membawa bantuan bahan pokok dan logistik korban banjir.
Dalam sehari satu helikopter akan terbang empat kali untuk membawa logistik. Tiga helikopter itu masing-masing akan memuat dua ton logistik selama dua hari.
”Dari pantauan lapangan memang banjir belum surut dan ini masih di hulu, belum ke hilir. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kan, kalau di hulu banjir berarti di hilir juga tinggal menunggu waktu,” kata Darliansjah.
Darliansjah mengungkapkan, pihaknya sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap kabupaten untuk siaga banjir dan terus melaporkan perkembangan situasi. Hingga saat ini masih 256 keluarga, dari puluhan ribu yang terdampak, yang dievakuasi. Mereka semua berasal dari tiga kecamatan di Kabupaten Lamandau.
”Di beberapa wilayah banjir itu sudah tahunan, jadi masyarakat sudah terbiasa sehingga bangunannya pun sudah menyesuaikan dengan kondisi. Jadi, mereka tidak semuanya mau mengungsi,” kata Darliansjah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan PE Suryadilaga mengungkapkan, banjir sudah melanda 10 kecamatan dari total 13 kecamatan di Kabupaten Katingan. Banjir dengan ketinggian maksimal 2 meter diprediksi masih akan terus naik karena kondisi hujan yang terus terjadi di bagian hulu Sungai Katingan.
”Selama ini kalau banjir kantor kami tidak pernah kemasukan air, sekarang ini terendam hingga ke dalam,” kata Suryadilaga.
Suryadilaga mengungkapkan, ketinggian air dalam seminggu belakangan selalu berubah, mulai dari 60 sentimeter hingga 1,5 meter. Namun, di beberapa wilayah ketinggian air bisa mencapai 2 meter atau lebih, khususnya wilayah pinggir sungai.
Sungai Katingan, dari data Badan Pusat Statistik Kalteng, memiliki panjang mencapai 650 kilometer dengan lebar mencapai 250 meter. Kedalaman maksimal sungai yang melewati tiga kabupaten ini mencapai 6 meter.
Bagian hulu sungai ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat. Wilayah ini, menurut Suryadilaga, dalam beberapa hari belakangan selalu diguyur hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan air sungai meluap.
”Tidak ada wilayah baru yang kebanjiran, semuanya sudah pernah merasakan banjir di tahun-tahun sebelumnya. Namun, memang banjir ini paling parah, sama seperti 14 tahun lalu,” kata Suryadilaga.
Dari data BPBD Katingan, setidaknya 10 kecamatan terendam banjir meliputi 84 desa, 5 kelurahan. Banjir kali ini berdampak pada 6.504 rumah, 9 rumah ibadah, 15 sekolah, dan 2 puskesmas.
”Ada dua kecamatan yang menunjukkan perubahan air yang mulai surut, tetapi jika hujan lagi, air bakal naik lagi,” kata Suryadilaga.