Tinggi, Potensi Munculnya Kluster Pilkada di Indramayu
Seorang anggota staf Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil pelacakan kontak erat, 57 orang akan menjalani tes usap tenggorokan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Penyelenggara pemilihan kepala daerah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diminta meningkatkan kewaspadaan setelah seorang anggota staf Komisi Pemilihan Umum setempat positif Covid-19. Tanpa disiplin protokol kesehatan, pesta demokrasi tersebut bisa berujung kluster penularan virus korona baru.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indramayu Deden Bonni Koswara membenarkan bahwa anggota staf KPU setempat berinisial WH (44) terkonfirmasi positif Covid-19. ”Dia pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif di Kota Cirebon dan pasien dalam pemantauan yang meninggal,” katanya, Rabu (16/9/2020).
Deden memastikan pasien tidak tertular saat bekerja di KPU. Pasien diduga tertular dari keluarganya karena memiliki riwayat perjalanan ke Cirebon, mengurus orangtuanya yang sakit. Pasien kini menjalani perawatan di ruangan isolasi di RSUD Indramayu.
Berdasarkan pelacakan kontak erat dengan pasien, pihaknya mendeteksi 57 orang, termasuk rekan kerja pasien di KPU. ”Besok (Kamis), 57 orang akan tes swab. Ruangan KPU juga akan disemprotkan cairan disinfektan minimal 12 jam,” ungkapnya.
Dengan tambahan kasus positif itu, jumlah kasus terkonfirmasi di Indramayu mencapai 125 orang. Sembilan orang di antaranya meninggal dan 91 orang dinyatakan sembuh.
Deden meminta seluruh elemen masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Apalagi 17 dari 31 kecamatan di Indramayu merupakan zona merah dengan risiko penularan Covid-19 tinggi.
Ketua Bawaslu Indramayu Nurhadi mengatakan, temuan kasus Covid-19 di KPU Indramayu harus menjadi alarm untuk meningkatkan kewaspadaan dalam tahapan pilkada hingga pemungutan suara, 9 Desember mendatang. ”Apalagi, saat pendaftaran, bakal pasangan calon bupati membawa pendukungnya dan protokol kesehatan tidak terkendali,” katanya.
Pendaftaran yang berlangsung pekan lalu itu dihadiri banyak orang, termasuk Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati. Fitria kemudian juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Nurhadi mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena belum ada aturan terkait sanksi pelanggaran protokol kesehatan. Pihaknya sudah mengirimkan surat imbauan kepada empat bakal pasangan calon bupati agar tidak mengerahkan pendukungnya dalam tahapan selanjutnya, seperti pengumuman hasil verifikasi.
Kompas berupaya menghubungi Ketua KPU Indramayu Ahmad Toni Fatoni. Namun, hingga berita diturunkan, telepon Toni tidak aktif. Begitu pula dengan pesan Whatsapp yang belum dibaca.