Kabupaten Kepulauan Aru, wilayah zona hijau Covid-19 terakhir di Maluku, kini mencatatkan kasus positif. Masuknya Covid-19 di wilayah kepulauan itu dikhawatirkan dapat menyebar ke pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Oleh
Fransiskus Pati Herin
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Covid-19 telah ”membobol” semua kabupaten/kota di Maluku. Kabupaten Kepulauan Aru, yang selama pandemi ini bebas dari Covid-19, mencatatkan kasus positif. Para pasien kini dirawat di ibu kota kabupaten setempat. Virus tersebut kini berpotensi merambat ke pulau-pulau kecil jika tidak berhasil dibendung.
Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkab Kepulauan Aru Erens Pieter Kalorbobir, saat dihubungi pada Selasa (15/9/2020), mengatakan, tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19. Ketiganya adalah pelaku perjalanan yang tiba di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, akhir Agustus lalu.
Kasus itu terdeteksi setelah gugus tugas setempat melakukan tes cepat (rapid test) bagi para pelaku perjalanan. Dari hasil tes cepat, lima orang menunjukkan hasil reaktif sehingga dilanjutkan dengan tes usap (swab). Sampel swab diperiksa di Ambon yang ditempuh dengan penerbangan dalam waktu hampir dua jam. Hasilnya, tiga orang positif dan dua orang lainnya negatif.
”Setelah hasil swab diumumkan, gugus tugas langsung melakukan penelusuran kontak terhadap ketiga orang itu. Selama menunggu tes swab, mereka menjalani karantina mandiri. Sejauh ini kondisi mereka baik-baik saja. Mereka tidak bergejala,” ujar Erens. Hingga Selasa petang, lebih dari 10 orang sudah menjalani tes cepat Covid-19.
Selain melakukan penelusuran kontak, gugus tugas juga melakukan pembatasan perjalanan dari Dobo ke sejumlah pulau dan desa terpencil di Kepulauan Aru. Dikhawatirkan, virus tersebut menyebar ke sana. Jika hal itu terjadi, penanggulangannya akan semakin sulit sebab di daerah itu minim fasilitas kesehatan.
Waktu perjalanan dari desa-desa ke Dobo bahkan lebih dari 16 jam menggunakan perahu motor. Warga biasa mengandalkan perahu nelayan. Perjalanan laut di Kepulauan Aru pun tidak mudah sebab sering terkendala gelombang tinggi. Tak jarang pasien meninggal di tengah laut pada saat diangkut menggunakan perahu motor. ”Kondisi semacam ini yang sangat kami khawatirkan,” ujar Erens.
Potensi penularan Covid-19 pun diprediksi meningkat mengingat saat ini Kabupaten Kepulauan Aru sedang menggelar pemilihan kepala daerah. Tonce Sogalrey (45), warga Dobo yang dihubungi secara terpisah, meminta calon kepala daerah dapat mengendalikan tim sukses dan massa pendukung agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
”Jangan sampai pilkada ini membuat masyarakat susah. Covid-19 ini sudah terbukti membunuh banyak orang, jadi jangan anggap remeh. Kuncinya sekarang ada pada para elite. Jangan sampai pilkada ini mengorbankan masyarakat,” ujarnya.
Dengan ditemukannya kasus Covid-19 di Aru, berarti semua 11 kabupaten/kota di Maluku telah ditemukan kasus. Selain Kepulauan Aru, saat ini, pilkada juga digelar di tiga kabupaten lain, yakni Buru Selatan, Maluku Barat Daya, dan Seram Bagian Timur.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Provinsi Maluku dalam rilis tertulis melaporkan, hingga Selasa, jumlah pasien positif Covid-19 di Maluku sebanyak 2.465. Adapun pasien sembuh 1.513 orang dan meninggal 38 orang. Kasus terbanyak ada di Kota Ambon.