Jawa Barat Tambah Kapasitas Ruang Isolasi untuk Pasien Covid-19
Mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menambah kapasitas ruang isolasi di rumah sakit. Selain itu, pusat isolasi nonrumah sakit juga disiapkan untuk merawat pasien yang tidak bergejala.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI/MELATI MEWANGI/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA/TATANG MULYANA SINAGA
·4 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menambah kapasitas ruang isolasi di rumah sakit. Selain itu, pusat isolasi nonrumah sakit juga disiapkan untuk merawat pasien yang tidak bergejala. Namun, tidak semua ruang isolasi dilengkapi ventilator.
Sebelumnya Jabar punya 4.094 tempat tidur di rumah sakit untuk merawat pasien korona. Tingkat keterisiannya 44,33 persen sehingga masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang 60 persen.
”Ada penambahan 193 tempat tidur sehingga kapasitas ruang isolasi di rumah sakit saat ini menjadi 4.287 tempat tidur,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jabar Marion Siagian, Selasa (15/9/2020).
Akan tetapi, hanya 804 tempat tidur yang dilengkapi ventilator. Menurut Marion, tidak semua pasien memerlukan ventilator, kecuali pasien dengan gangguan pernapasan.
Meskipun rata-rata keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar 44,33 persen, okupansi di beberapa daerah cukup tinggi. Di Kota Depok, misalnya, sudah mencapai 73,8 persen. Sementara Kota Bekasi 67 persen dan Kabupaten Bekasi 55 persen.
Jabar juga menyiapkan ruang isolasi nonrumah sakit sebanyak 998 tempat tidur yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Selain itu, masih ada gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jabar berkapasitas 190 tempat tidur dan dapat ditingkatkan menjadi 600 tempat tidur.
”Ini pusat isolasi pasien yang tidak bergejala. Jumlahnya akan terus ditambah. Kami siapkan dari awal,” ujarnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, untuk mengantisipasi penumpukan pasien di suatu daerah, pasien memungkinkan dirawat ke luar daerah. “Seperti di Kota Depok tingkat keterisian rumah sakitnya tinggi, tetapi di Bogor rendah. Jadi akan diatur agar fasilitas kesehatan saling subsidi silang,” ucapnya.
Kamil juga meninjau kesiapan fasilitas kesehatan di beberapa daerah, salah satunya Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung. Ia mengecek fasilitas perawatan pasien dengan gejala dan tanpa gejala.
”Ada beberapa lantai yang masih kosong. Kalau pun dikonversi, ini sangat memadai sebagai ruang isolasi pasien Covid-19,” ujarnya.
Meskipun rata-rata keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar 44,33 persen, okupansi di beberapa daerah cukup tinggi. Di Kota Depok, misalnya, sudah mencapai 73,8 persen. Sementara Kota Bekasi 67 persen dan Kabupaten Bekasi 55 persen.
Antisipasi ledakan
Hingga Selasa sore, kasus Covid-19 di Jabar berjumlah 14.938 orang. Sejumlah 8.106 orang sembuh dan 305 orang meninggal. Sementara kasus aktif atau yang masih diisolasi dan dalam perawatan berjumlah 6.527 orang.
Di Kota Cirebon, dari 64 tempat tidur ruang isolasi di sembilan rumah sakit, 38 tempat tidur di antaranya telah terisi. Sementara 12 tempat tidur di ruangan IGD masih kosong.
Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Cirebon Juliantina Mulus mengatakan, setiap rumah sakit memiliki ventilator. Namun, hanya dua ruangan yang bisa digunakan pasien Covid-19.
”Ini tidak mencukupi apabila terjadi ledakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala berat dan komorbid (penyakit penyerta),” ujarnya. Saat ini, katanya, sebagian besar kasus positif merupakan pasien dengan gejala ringan, bahkan tanpa gejala.
Untuk mengantisipasi penuhnya ruangan isolasi dengan ventilator, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. ”Kami juga berupaya jangan sampai ada perburukan kondisi pasien dengan memperkuat pencegahan di masyarakat dan puskesmas,” ujar Juliantina.
Hingga kini, tercatat 135 kasus positif Covid-19 di kota berpenduduk sekitar 340.000 jiwa itu. Sebanyak 10 orang meninggal dan 85 orang lainnya sembuh. Cakupan tes usap tenggorokan di Cirebon juga telah mencapai 4.208 orang atau lebih dari 1 persen jumlah penduduk.
Di Kabupaten Cirebon, Pemkab menyiapkan ruangan isolasi dengan kapasitas 132 tempat tidur di 11 rumah sakit. Saat ini, sudah terisi 70 tempat tidur. Adapun ruangan isolasi dengan ventilator berkapasitas 14 tempat tidur. Sebanyak tiga di antaranya telah ditempati.
”Ini mencukupi. (Ruangan isolasi) enggak pernah penuh. Banyak yang OTG (orang tanpa gejala) sehingga bisa isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan puskesmas,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
Hingga kini, tercatat 555 kasus positif Covid-19 di Cirebon. Sebanyak 26 orang di antaranya meninggal dan 198 orang lainnya sembuh. Cirebon menjadi daerah dengan kasus positif tertinggi di Jabar bagian timur. Cakupan tes usapnya 20.288 orang dari target tes 22.000 orang.
Sementara itu, kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang melonjak dalam seminggu terakhir. Terdapat penambahan 103 kasus baru. Kluster lingkungan keluarga dan kawasan industri masih mendominasi.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana, mengatakan, lonjakan itu diduga berkaitan dengan masyarakat yang mungkin sudah jenuh dengan kondisi tersebut hingga akhirnya kurang disiplin. Apalagi, libur akhir pekan memicu para pemudik untuk kembali ke kampung halaman sehingga muncul transmisi penularan Covid-19.
”Jumlah pasien rawat yang kian hari terus bertambah membuat sejumlah rumah sakit mulai kewalahan. Ketersediaan tempat tidur juga semakin sedikit,” ucapnya.
Saat ini, 171 tempat tidur sudah terisi dari kapasitas 218 unit di lima rumah sakit rujukan Covid-19. Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, pihaknya menyiapkan tambahan 30 tempat tidur di lantai tiga RSUD Karawang. Namun, jumlah ventilator di daerah itu hanya 11 unit.
Sementara itu, keterisian ruang isolasi rumah sakit di Kota Cimahi mencapai 50 persen. Dari empat tempat tidur di dua rumah sakit rujukan, yaitu RSUD Cibabat dan Rumah Sakit Dustira, dua di antaranya telah terisi.
RSUD Cibabat mempunyai 41 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Sementara Rumah Sakit Dustira menyediakan 74 tempat tidur.