Terpapar Covid-19, GM Pelabuhan Teluk Bayur Meninggal
General Manager Indonesia Port Corporation Teluk Bayur Wardoyo meninggal setelah lebih sepekan dirawat di Rumah Sakit Semen Padang akibat terinfeksi Covid-19. Wardoyo diduga terpapar Covid-19 sepulang dari luar daerah.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — General Manager Pelabuhan Teluk Bayur atau Indonesia Port Corporation Teluk Bayur Wardoy meninggal setelah lebih dari sepekan dirawat di Rumah Sakit Semen Padang akibat terinfeksi Covid-19. Wardoyo diduga terpapar Covid-19 sepulang dari luar daerah.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal mengonfirmasi kebenaran informasi meninggalnya Wardoyo. Menurut Jasman, Wardoyo berjuang melawan Covid-19 yang diidap sejak beberapa pekan terakhir.
”Telah berpulang ke Rahmatullah salah seorang anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Bapak Wardoyo, GM Pelindo Teluk Bayur Padang, Senin, 14 September 2020, pukul 12.25 di SPH karena Covid-19,” kata Jasman.
Jasman melanjutkan, Wardoyo termasuk pasien kasus impor. Wardoyo diduga terpapar Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari luar daerah. Selain Covid-19, Wardoyo juga memiliki riwayat penyakit penyerta.
Secara terpisah, Direktur Utama Rumah Sakit Semen Padang Farhaan Abdullah mengatakan, Wardoyo meninggal dalam usia 57 tahun. Wardoyo dirawat di RS Semen Padang sejak 5 September 2020.
”Pasien Wardoyo positif Covid-19. Selain itu, juga ada penyakit penyerta diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi berat,” kata Farhaan, Senin siang.
Farhaan menjelaskan, Wardoyo sebelumnya dirawat di ruang isolasi lantai IV RS Semen Padang. Namun, pada hari kedua, ia dipindahkan ke ruang unit perawatan intensif (ICU) karena kondisinya memburuk. Lima hari belakangan, Wardoyo menggunakan ventilator sebagai alat bantu pernapasan.
Menurut Farhaan, petugas rumah sakit sedang menyiapkan pemulasaraan jenazah Wardoyo sesuai protokol Covid-19. Menurut rencana, jenazah dimakamkan di tempat pemakaman khusus Covid-19 di Tempat Pemakamam Umum (TPU) Bungus, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang.
Ribut Heru Santoso dari humas Indonesia Port Corporation (IPC) Teluk Bayur mengatakan, belum diketahui dari mana kemungkinan Wardoyo terpapar Covid-19. Namun, Wardoyo pada 1 September 2020 mengeluh tidak enak badan dan butuh istirahat.
”Beliau kemudian berinisiatif ke Rumah Sakit Hermina (pada 1 September 2020). Diagnosis awalnya demam berdarah. Dokter kemudian mengusulkan agar dites usap. Hasilnya pada 4 atau 5 September 2020 dan ternyata positif Covid-19,” kata Heru.
Sejak saat itu, kata Heru, pegawai IPC Teluk Bayur menjalani tes usap secara berkala, terutama pegawai yang berinteraksi langsung dengan Wardoyo. Total ada sekitar 120 pegawai dites usap, mulai dari jajaran manajemen hingga petugas kebersihan.
Separuh pegawai yang dites usap, lanjut Heru, hasilnya diketahui negatif Covid-19. Sisanya sedang menunggu pengumuman. Sembari menunggu hasil, pegawai tersebut bekerja dari rumah.
Separuh pegawai yang dites usap, lanjut Heru, hasilnya diketahui negatif Covid-19. Sisanya sedang menunggu pengumuman.
Selain tes usap, lingkungan kantor IPC Teluk Bayur juga disterilisasi. Kata Heru, sampai hari ini, petugas rutin menyemprotkan disinfektan, terutama ruangan yang tertutup atau tidak memiliki ventilasi. Pegawai operasional ataupun kantor juga diberi makanan ekstra, seperti multivitamin, susu, dan buah-buahan untuk meningkatkan stamina dan imun tubuh.
Heru menambahkan, IPC Teluk Bayur mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya GM IPC Teluk Bayur Wardoyo. ”Kami keluarga besar IPC Teluk Bayur kehilangan sosok Pak Wardoyo,” ujar Heru.
Sebelumnya, GM PT PLN Unit Induk Wilayah Sumbar Bambang Dwiyanto juga dinyatakan positif Covid-19 sepulang dari Tangerang Selatan pada 17 Agustus 2020. Bambang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap pada 20 Agustus 2020 dan termasuk orang tanpa gejala.
Hingga Minggu (13/9/2020), total kasus positif Covid-19 di Sumbar sebanyak 3.386 orang. Dari total kasus, sebanyak 72 orang meninggal dan 1.764 orang sembuh.
Jumlah spesimen atau sampel yang diperiksa di Sumbar hingga Minggu sebanyak 150.785 spesimen dengan jumlah orang diperiksa 109.574 orang. Adapun rasio kasus positif dibandingkan dengan spesimen yang diperiksa (positivity rate) sekitar 2,68 persen.