Ribuan Warga Kena Banjir di Kabupaten Melawi dan Kapuas Hulu
Kabupaten Melawi dan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dilanda banjir 1 meter - 3,5 meter Senin (14/9). Banjir disebabkan hujan deras sehingga sejumlah sungai meluap. Ribuan rumah terendam dan puluhan keluarga mengungsi.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS – Kabupaten Melawi dan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dilanda banjir setinggi 1 meter - 3,5 meter Senin (14/9/2020). Banjir disebabkan hujan deras sehingga sejumlah sungai meluap. Ribuan rumah terendam dan puluhan keluarga mengungsi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi, banjir melanda 12 desa di Kecamatan Pinoh Utara, sekitar 300 km dari Pontianak. Sebanyak 1.403 rumah terkena banjir, 1.965 keluarga atau 6.227 jiwa terdampak. Sebanyak 38 fasilitas umum juga terdampak banjir.
Desa lainnya yang terendam banjir adalah Desa Tanjung Lai terletak di Kecamatan Nanga Pinoh. Banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi sejak Sabtu (12/9) membuat Sungai Pinoh meluap.
Kepala BPBD Kabupaten Melawi Syafarudin, Senin (14/9), menuturkan, ketinggian banjir di Melawi 1- 2 meter. “Sebagai contoh ketinggian banjir di Pasar Pantai 2 meter. Yang lainnya berkisar 1 meter - 1,5 meter,” ungkapnya.
Sebanyak 70 keluarga di Tanjung Lai dan 48 keluarga di Dusun Durian Tanjung mengungsi ke rumah keluarga mereka. Kemudian sebanyak 22 keluarga di Dusun Batu Penyeberang mengungsi di masjid.
Debora Meti Taggu (24), salah satu warga Melawi yang rumahnya terendam banjir, menuturkan, ketinggian banjir di Melawi bahkan ada yang mencapai 3 meter. Ia dan keluarganya pindah ke lantai 2. Barang-barang di lantai bawah disimpan ke atas meja.
“Lokasi kami dikepung banjir. Warga sulit ke mana-mana. Kalau mau keluar ada yang pakai sampan. Bagi yang tidak memiliki sampan ya berenang,” ujarnya.
Lokasi kami dikepung banjir. Warga sulit ke mana-mana. Kalau mau keluar ada yang pakai sampan. Bagi yang tidak memiliki sampan ya berenang
Menurut Debora, ada pula warga yang mengungsi ke rumah keluarga atau tetangga. Melawi sebelumnya pernah diterjang banjir pada bulan Juli. Namun, menurut Debora, banjir kali ini lebih parah dari yang lalu.
Banjir juga melanda Kabupaten Kapuas Hulu, sekitar 600 km dari Pontianak. Kepala BPBD Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan, menuturkan, banjir merendam 19 desa/kelurahan di lima kecamatan di Kapuas Hulu.
Desa yang terendam banjir, yakni 5 desa/kelurahan di Kecamatan Putussibau Utara. Kemudian, 5 desa/kelurahan di Kecamatan Putussibau Selatan, 6 desa di Kecamatan Bika, 2 desa di Kecamatan Embaloh Hilir dan 1 desa di Kecamatan Kalis.
“Sekitar 355 keluarga terdampak banjir di Kapuas Hulu dan merendam 100 rumah. Banjir di Kapuas Hulu sejak Jumat (11/9) karena intensitas hujan di perhuluan tinggi mengakibatkan meluapnya sejumlah sungai di Kapuas Hulu,” ujar Gunawan.
Banjir juga mengakibatkan aliran listrik dari PLN padam karena lokasi mesin terendam banjir. Para pedagang di pasar ada yang berjualan di tepi jalan karena pasar tempat mereka berjualan terendam banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalbar Novel Umar, menambahkan, di Kecamatan Embaloh Hilir Senin siang sudah sembilan desa tergenang banjir 1 - 3,5 meter. Hingga Senin siang belum ada laporan apakah ada pengungsi atau tidak.
Stephanus Mulyadi (54), warga Kapuas Hulu, menuturkan, transportasi darat dan aktivitas warga lumpuh. Jika warga ingin bepergian menggunakan sampan atau berenang bagi yang tidak memiliki sampan.