Proyek Infrastruktur Berlanjut, Jalan Lingkar Luar Manado III Mulai Dibangun
Pembangunan infrastruktur di Sulawesi Utara berlanjut di tengah pandemi Covid-19. Senin (14/9/2020), proyek Jalan Lingkar Luar Manado III sepanjang 11,4 kilometer resmi dimulai.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS – Pembangunan infrastruktur di Sulawesi Utara berlanjut di tengah pandemi Covid-19, Senin (14/9/2020), dengan dimulainya proyek Jalan Lingkar Luar Manado III sepanjang 11,4 kilometer. Tahap pertama pembangunan sepanjang 1,5 kilometer ditargetkan selesai dalam 10 bulan.
Proyek pembangunan Jalan Lingkar Luar Manado (Manado Outer Ring Road/MORR) III dibuka dengan upacara seremonial dan demonstrasi alat-alat konstruksi di Kalasey, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa. Ruas jalan sepanjang 11,4 km itu akan menghubungkan Jalan Trans-Sulawesi di tepi Teluk Manado hingga ke Winangun di daerah perbukitan Kota Manado.
MORR III adalah kelanjutan dari MORR I sepanjang 8,4 km yang membentang antara Winangun hingga Kairagi di Manado serta MORR II sepanjang 7,5 km antara Kairagi hingga ke arah Wori, Minahasa Utara. Dengan demikian, jalan lingkar dengan total panjang 27,3 km akan menghubungkan Minahasa, Manado, dan Minahasa Utara.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Manado Agung Hari Prabowo mengatakan, pembangunan MORR III dimulai dengan tahap pertama yang terdiri dari ruas jalan sepanjang 1,5 km serta sebuah jembatan sepanjang 40 meter. “Di daerah (bukit) Winangun, kemungkinan akan kami tambahkan persimpangan tidak sebidang, antara underpass (lintas bawah) atau overpass (jalan layang)," katanya.
Menurut Agung, pembangunan tahap pertama ini memakan anggaran APBN sebesar Rp 46,1 miliar dengan sistem kontrak tahun jamak selama 10 bulan, yaitu September 2020 hingga Juli 2021. Kontraktor pemenang lelang proyek ini adalah PT Marga Hasta, perusahaan lokal Sulut. Agung pun yakin, proyek jalan ini bisa menyerap tenaga kerja yang mayoritas berasal dari Sulut.
“Di kondisi pandemi seperti ini, pembangunan MORR III bisa membuka lapangan kerja. Saya belum bisa memastikan jumlahnya, bisa 100-200 orang. Itu meliputi pekerja kasar, pekerja terampil, operator alat, hingga tenaga ahli jalan dan jembatan,” kata Agung.
Sementara, pemerintah provinsi bertugas membebaskan lahan untuk kelancaran proyek. Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, pihaknya telah membebaskan lahan di area ruas jalan sepanjang 8 km. Adapun 3 km sisanya belum dapat dibebaskan karena keterbatasan APBD.
Selama 2020, Sulut menganggarkan Rp 360 miliar untuk Pilkada 2020 dan Rp 191,5 miliar untuk penanganan Covid-19. “Kami sudah anggarkan Rp 100 miliar lebih untuk 8 km yang sekarang. Tidak bisa tuntas karena APBD kita kecil, terbatas. Jadi, APBD harus dikelola,” kata Olly.
Meski baru 1,5 km jalan yang akan dikerjakan, Olly berjanji menyelesaikan pembebasan lahan tahun depan. Sebab, proyek MORR III akan menelan anggaran negara sebesar Rp 1,2 triliun. Ini disebutnya sebagai komitmen Presiden Joko Widodo bagi pembangunan di Sulut.
Menurut rencana, Jalan Lingkar Luar Manado membentang sepanjang 33,64 km di pinggiran Kota Manado yang berbatasan dengan Minahasa dan Minahasa Utara. Olly mengatakan, jalan lingkar ini akan dapat mengurai kemacetan di Manado.
Saat ini, panjang jalan di kota seluas 157,3 km persegi itu disebut tak mampu lagi menampung jumlah kendaraan yang dimiliki lebih dari 700.000 warga yang tinggal maupun bekerja di Manado.
Saya harap jalan ini dibuat dengan mutu yang bagus agar masyarakat Sulut bisa merasakan manfaat program pemerintah pusat di Sulut.
Olly menambahkan, korban dari kemacetan ini adalah mobil-mobil ambulans yang membawa pasien menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr RD Kandou, sekitar 3,5 kilometer dari lokasi ground breaking MORR III. Kepadatan jalan membuat ambulans tak dapat cepat sampai ke rumah sakit.
“Makanya, jalan ini sangat dibutuhkan di Sulut, terutama untuk RSUP Kandou yang menjadi rumah sakit rujukan untuk seluruh Sulut dan wilayah timur (Indonesia). Saya harap jalan ini dibuat dengan mutu yang bagus agar masyarakat Sulut bisa merasakan manfaat program pemerintah pusat di Sulut,” kata Olly.
Olly menambahkan, jalan ini juga mendukung potensi pariwisata yang sedang dibangun di Sulut, termasuk di daerah pantai Kalasey. Jalan itu diperkirakan memangkas waktu tempuh dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Kalasey dari sekitar 45 menit menjadi hanya 30 menit saja.
Sementara itu, Bupati Minahasa Royke Octavian Roring mengapresiasi pembangunan MORR III yang akan meningkatkan konektivitas antara Minahasa, Manado, dan Minahasa Utara. Selain mengurai kemacetan, jalan ini juga dapat memeratakan pembangunan, meningkatkan perekonomian daerah, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan keselamatan dan keamanan bagi pengguna jalan.
“Jadi, ini sangat penting dan akan sangat membantu Minahasa. Kami akan terhubung sampai Minahasa Utara. Pemprov akhirnya bisa memberi alternatif bagi jalan yang selama ini macet,” kata Royke.
Saat ini, BPJN XV Manado menangani 92 ruas jalan nasional di Sulut dengan total panjang 1.664 kilometer. Terdapat pula 283 jembatan sepanjang total 15.799 meter.