Pasar Cebongan Jadi Kluster Penularan Baru di Sleman
Pasar Cebongan telah menjadi kluster baru penularan Covid-19, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelusuran kontak erat terus berlangsung. Pasar ditutup tiga hari untuk sterilisasi.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS—Pasar Cebongan menjadi kluster baru penularan Covid-19, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelusuran kontak erat pasien positif dari kluster tersebut masih terus berlangsung. Pasar itu juga akan ditutup selama tiga hari untuk dilakukan penyemprotan disinfektan.
“Secara epidemiologis, itu (Pasar Cebongan) sudah bisa dibilang kluster. Sumber awal (pasien pertama tertular) belum diketahui. Tetapi, satu pasien menularkan ke satunya. Yang tertular ini menularkan juga ke yang lain. Ini sudah masuk kategori kluster,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, saat ditemui di kantornya, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (14/9/2020).
Kluster tersebut bermula dari dua kasus awal yakni seorang penjaga toilet dan seorang pedagang. Penjaga toilet terkonfirmasi positif pada 7 September 2020, sedangkan pedagang terkonfirmasi positif pada 8 September 2020. Namun, hanya penjaga toilet yang mengalami gejala berupa batuk dan pilek.
Dari dua kasus awal itu, Dinas Kesehatan Sleman melakukan penelusuran kontak erat kepada sekitar 100 orang. Sejauh ini, terdapat 17 orang tambahan pasien positif dari penelusuran tersebut. Sebanyak lima pasien dilaporkan positif pada Sabtu (12/9/2020), sedangkan 12 orang pasien lainnya dilaporkan positif, pada Minggu (13/9/2020). Mereka terdiri dari keluarga pasien positif awal dan sejumlah pedagang pasar.
“Tracing-nya masih terus dilanjutkan. Kami kembangkan dari kasus-kasus positif. Baik kepada keluarga (pasien positif) maupun ke pedagang lainnya,” kata Joko.
Ditemui terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya, menyampaikan, pihaknya akan menutup Pasar Cebongan selama tiga hari dengan terbentuknya kluster tersebut. Penutupan berlangsung mulai Selasa (15/9/2020) hingga Kamis (17/9/2020). Penyemprotan disinfektan menyeluruh akan dilakukan selama pasar itu ditutup.
“Keputusan kami, tutup tiga hari. Ini untuk kami bersihkan semuanya dengan melakukan sterilisasi. Setelah selesai, selama tiga hari, nanti akan kami buka kembali,” kata Harda.
Tak terelakkan
Harda mengatakan, pertemuan pedagang pasar dengan pelaku perjalanan sudah tak terelakkan lagi. Para pelaku perjalanan itu merupakan pemasok barang yang akan dijual. Untuk itu, pihaknya meminta setiap pedagang pasar sebisa mungkin menjaga kondisi kesehatannya. Protokol kesehatan juga hendaknya diterapkan secara ketat di dalam pasar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Mae Rusmi, mengungkapkan, sterilisasi pasar telah dilakukan secara rutin sejak pandemi Covid-19 melanda. Penyemprotan disinfektan dilakukan setiap hari oleh pengelola pasar.
Pertemuan pedagang pasar dengan pelaku perjalanan sudah tak terelakkan lagi. Para pelaku perjalanan itu merupakan pemasok barang yang akan dijual.
Mae menambahkan, pihaknya juga telah membentuk Gugus Tugas Covid-19 di setiap pasar. Keberadaan gugus tugas tersebut diharapkan mampu menegakkan protokol kesehatan agar membuat pengunjung merasa nyaman saat berbelanja.
“Semua upaya sudah kami lakukan. Operasional pasar juga sudah dibatasi waktunya. Sarana dan prasarana yang ada seperti instalasi cuci tangan juga sudah dioptimalkan. Bahkan, di Pasar Cebongan, kami membuat alur keluar masuk pengunjung,” kata Mae.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan, penularan Covid-19 juga terjadi di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta. Senin ini, dilaporkan seorang pedagang sayur terkonfirmasi menjadi pasien positif. Pedagang tersebut sempat mengalami gejala batuk. Sejak akhir Agustus, ia telah istirahat di rumah.
“Besok (Selasa, 15/9/2020) pagi, kami akan melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Beringharjo Timur, bagian kebutuhan pokok sayur. Untuk itu, pasar diliburkan sementara,” kata Heroe.
Heroe menambahkan, dari kasus positif awal itu, pihaknya telah melakukan penelusuran kontak terhadap 18 orang pedagang lain. Mereka adalah pihak yang berkontak erat dan lapaknya berdekatan dengan pedagang yang telah terkonfirmasi positif lebih dahulu. Adapun pengambilan sampel usap terhadap para pedagang itu akan dilakukan secepatnya.