Dalam waktu empat hari saja, sebanyak 365 warga Papua terpapar Covid-19, sedangkan tujuh warga lainnya meninggal dunia akibat virus tersebut. Penyebaran Covid di Papua semakin tidak terkendali.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Penyebaran virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) di Papua semakin tidak terkendali. Dalam waktu empat hari terakhir muncul 365 kasus baru dan tujuh warga yang terpapar virus tersebut meninggal dunia.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Papua Donald Aronggear di Jayapura, pada Minggu (13/9/2020), mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi penyebaran Covid-19 di Papua yang terus meningkat, akhir-akhir ini.
Ia berpendapat, penyebab utama terjadinya ratusan kasus positif Covid-19 dalam waktu beberapa hari saja ialah masyarakat di daerah padat penduduk masih abai terhadap protokol kesehatan.
Belum adanya regulasi dari pemerintah daerah yang memberikan sanksi tegas bagi warga hingga kini. Akibatnya, warga masih mengabaikan pentingnya protokol kesehatan.
Masih ditemukan warga yang tidak memakai masker saat bertemu orang lain di area publik, seperti restoran, pertokoan, dan tempat wisata.
”Belum adanya regulasi dari pemerintah daerah yang memberikan sanksi tegas bagi warga hingga kini. Akibatnya, warga masih mengabaikan pentingnya protokol kesehatan,” kata Donald.
Ia menuturkan, peningkatan kasus pasien positif Covid-19 yang signifikan juga berdampak bagi tingkat keterisian di rumah sakit dan menyebabkan tenaga kesehatan mudah terpapar akibat kelelahan.
Berdasarkan catatan harian Kompas dan data dari Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, jumlah kumulatif tenaga kesehatan yang terpapar Covid sudah mencapai 346 orang.
Sementara tiga rumah sakit pemerintah dan satu rumah sakit swasta terganggu pelayanannya akibat tenaga kesehatannya terpapar Covid.
Tenaga kesehatan
”Jumlah tenaga kesehatan di Papua belum mencapai angka ideal. Apabila semakin banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, banyak fasilitas kesehatan yang tidak dapat melayani masyarakat untuk sementara waktu,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat lebih disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan dan tim gugus tugas beserta seluruh lembaga yang terkait mengawasi aktivitas warga di luar rumah secara rutin.
Juru bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule mengatakan, terdapat empat daerah yang meningkat kasus pasien positif secara signifikan dalam pekan ini, yakni Kota Jayapura, Mimika, Kabupaten Jayapura, dan Kota Jayapura.
Hingga Sabtu kemarin, jumlah kumulatif kasus positif di Kota Jayapura sebanyak 2.420 orang, Kabupaten Mimika 985 orang, Kabupaten Jayapura 359 orang, dan Kabupaten Biak Numfor 207 orang.
”Kami berharap pemerintah daerah di empat wilayah bisa mendisiplinkan warga dalam pelaksanaan protokol kesehatan dan terus meningkatkan kegiatan surveilans serta pemeriksaan Covid-19,” ujarnya.
Muncul kluster
Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura Rustam Saru ketika dikonfirmasi mengakui, terjadi peningkatan kasus pasien positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura terjadi di sejumlah kluster, antara lain perkantoran dan kegiatan sosial masyarakat, seperti acara pesta dan pertemuan komunitas masyarakat tertentu.
Ia pun menegaskan, tim gugus tugas akan melaksanakan razia pelaksanaan protokol kesehatan secara rutin di seluruh wilayah Kota Jayapura mulai Rabu (15/9/2020) ini. Warga yang tidak melanggar protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker, akan mendapatkan dua sanksi, yakni kerja sosial selama 1 jam dan membayar denda sebesar Rp 200.000.
”Kami juga sudah mengagendakan penetapan Perda Penanganan Covid-19 di Kota Jayapura dalam rapat pembahasan APBD perubahan pada minggu ketiga bulan ini,” katanya, menambahkan.