Komando Armada II menyelesaikan misi penting Latihan Operasi Laut Gabungan di Laut Jawa dan Laut Bali kurun 9-13 September 2020 yang melibatkan 1.137 personel dan 22 kapal Republik Indonesia.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Komando Armada II menyelesaikan misi penting Latihan Operasi Laut Gabungan di Laut Jawa dan Laut Bali kurun 9-13 September 2020. Simulasi tempur melibatkan 1.137 personel dan 22 kapal Republik Indonesia.
”Latopslagab (Latihan Operasi Laut Gabungan) 2020 akan semakin meningkatkan profesionalitas para prajurit Koarmada II dalam mengawal dan menjaga kedaulatan NKRI yang dihadapkan pada semakin pesatnya kemajuan teknologi di era globalisasi,” kata Panglima Komando Armada II Laksamana Muda Heru Kusmanto yang juga Direktur Latopslagab dalam siaran pers, Minggu (13/9/2020).
Menurut Heru, semua prajurit dan alat utama sistem persenjataan dipandang telah berhasil melaksanakan misi latihan merebut keunggulan laut. Selain itu, juga mempertahankan hak berdaulat dan kedaulatan negara melalui simulasi-simulasi.
Latopslagab 2020 akan semakin meningkatkan profesionalitas para prajurit Koarmada II dalam mengawal dan menjaga kedaulatan NKRI yang dihadapkan pada semakin pesatnya kemajuan teknologi di era globalisasi. (Heru Kusmanto)
Dalam latihan itu, diskenariokan pasukan Gugus Tugas Biru berhasil menghancurkan musuh yang berupaya merebut kedaulatan NKRI. Musuh menyerang melalui serangkaian pengintaian kapal selam di Laut Jawa dan serangan udara saat konvoi di Laut Bali.
Gugus berkekuatan enam KRI, yakni Nagapasa, Raden Edi Martadinata, Diponegoro, Pulau Rengat, Kakap, dan Karang Pilang. Selain itu, 3 pesawat, yakni 1 CN 235 dan 2 Heli Panther. Gugus Biru sukses meredam serangan dan berbalik menghancurkan musuh yang diperankan gugus Merah.
Latihan juga menyimulasikan evakuasi medis udara. Di sini, awak kapal selam memerlukan pertolongan medis yang hanya bisa dilakukan melalui evakuasi medis udara menggunakan helikopter. Selanjutnya, helikopter membawa korban dari kapal selam menuju KRI Makassar.
”Latihan turut melibatkan anggota Koopsau II sehingga diharapkan lebih realistis dengan tetap mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan serta protokol kesehatan,” ujar Heru.
Heru merinci, latihan melibatkan 1.137 personel gabungan dan 22 KRI di antaranya Makassar sebagai markas dan Soeharso sebagai bahtera medis. Komando Penugasan Udara Gabungan mengirim dua pesawat F-16.