Muhadjir Effendy: Kesadaran Masyarakat Sumut Pakai Masker Masih Rendah
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta masyarakat Sumatera Utara meningkatkan kesadaran memakai masker. Penerapan protokol Covid-19 di Sumut dinilai masih sangat rendah.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta masyarakat Sumatera Utara meningkatkan kesadaran memakai masker di tengah pandemi Covid-19. Penerapan protokol Covid-19 di Sumut dinilai masih sangat rendah. Sumut kini masih menjadi salah satu daerah dengan penularan tinggi di Indonesia.
”Saya sempatkan keliling Kota Medan. Kesadaran warga memakai masker masih sangat rendah. Padahal, memakai masker adalah persyaratan utama dalam protokol Covid-19. Protokol lainnya, menjaga jarak dan mencuci tangan dilakukan setelah memakai masker,” kata Muhadjir dalam kunjungan kerjanya di Medan, Sabtu (12/9/2020).
Setelah menjadi pembicara dalam seminar di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Muhadjir pun membagikan masker secara langsung kepada masyarakat di Kota Medan. Ia memberikan masker kepada pengguna jalan, petugas satpam, dan orang-orang yang sedang berada di warung. Muhadjir juga berkunjung ke RSUP Adam Malik dan Gudang Bulog.
Muhadjir mengatakan, pemerintah saat ini menggencarkan kampanye sadar masker di semua daerah di Indonesia, khususnya di daerah dengan penularan tinggi. Di Sumut, kampanye dilakukan dengan membagi masker secara gratis sebanyak 40.000 buah.
”Kampanye sadar masker merupakan bagian dari upaya percepatan penanganan Covid-19,” katanya.
Muhadjir mengatakan, pemerintah juga berupaya menekan angka kematian atau fatalitas akibat Covid-19 dengan memberikan bantuan alat kesehatan, seperti laboratorium uji reaksi berantai polimerase (PCR), ventilator, dan gedung infeksi untuk beberapa rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Ventilator, antara lain, diberikan kepada Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumut. Pemerintah juga memberikan bantuan kepada RSUP H Adam Malik berupa alat pelindung diri sebanyak 432 buah dan 3.600 masker medis. Rumah sakit itu juga mendapat bantuan pembangunan gedung infeksi dari APBN. ”Gedung infeksi ini sudah termanfaatkan betul untuk perawatan pasien penderita Covid-19 dengan gejala berat,” katanya.
Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kasus positif Covid-19 di Sumut per Jumat (11/9/2020) sudah mencapai 8.241 kasus. Sebanyak 4.959 di antaranya telah sembuh dan 349 orang meninggal. Dalam sehari, terdapat penambahan 131 kasus positif baru dan tiga pasien meninggal.
Dalam kunjungannya ke Medan, Muhadjir juga mengecek ketersediaan dan kualitas beras di Gudang Bulog Medan. Beras itu akan dibagikan untuk keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) agar bisa menjadi jaring pengaman sosial di tengah pandemi. ”Kami ingin memastikan bahan pokok beras untuk PKH terpenuhi dan kualitasnya baik,” katanya.
Muhadjir mengatakan, beras tersebut akan dibagikan dalam tiga bulan alokasi. Untuk tahap pertama, beras akan dibagikan untuk dua bulan sekaligus.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Arwakhudin Widiarso mengatakan, mereka menyiapkan 20.400 ton beras untuk disalurkan kepada 455.000 rumah tangga penerima manfaat PKH di Sumut. ”Kami memastikan jumlah dan kualitas berasnya baik,” katanya.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, bantuan alat kesehatan dan bantuan sosial dari pemerintah pusat sangat menolong pemerintah daerah dalam menangani pandemi Covid-19. Selama ini, Pemprov Sumut juga mengalokasikan APBD Rp 1,5 triliun untuk penanganan Covid-19.
”Meskipun kami melakukan pengadaan sendiri, kami juga butuh bantuan. Apalagi Covid-19 ini datang tidak izin sehingga kami tergagap-gagap menghadapinya,” kata Edy.
Edy pun mengajak agar semua lapisan masyarakat ikut berkontribusi memutus rantai penularan Covid-19 dengan semakin disiplin menerapkan protokol Covid-19.