Bagikan Sejuta Masker, Ikatan Dokter Minta Masyarakat Patuhi Protokol Covid-19
Ikatan Dokter Indonesia Sumatera Utara membagikan 1 juta masker di kabupaten/kota di Sumatera Utara dan sosialisasi protokol Covid-19. Sudah 17 dokter di Sumut gugur karena Covid-19.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Ikatan Dokter Indonesia Sumatera Utara membagikan 1 juta masker di sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara. Para dokter mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan Covid-19. Sudah 17 dokter di Sumut gugur karena Covid-19.
”Beberapa waktu belakangan ini adalah hari-hari yang kelam bagi kami. Semakin banyak dokter yang gugur saat berjuang di garis terdepan melawan pandemi Covid-19,” kata pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut, dr Ibnu Yazid Shabri, ketika membagikan masker di Medan, Sabtu (12/9/2020).
Di Medan, pembagian masker dilakukan di sejumlah persimpangan lampu lalu lintas. Masker langsung dibagikan oleh dokter yang mengenakan jas dokter berwarna putih. Masker pun diberikan terutama kepada warga yang tidak mengenakan masker. Pembagian masker pun dilakukan sambil menyosialisasikan pentingnya menggunakan masker untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Ibnu mengatakan, penerapan protokol Covid-19, yaitu mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, sangat penting untuk memutus rantai penularan Covid-19. Rumah sakit di Medan kini sudah hampir penuh dengan pasien positif dan suspek Covid-19.
Banyaknya pasien Covid-19 pun membuat tenaga kesehatan kini kewalahan menangani pasien. Dokter yang gugur akibat Covid-19 pun kini terus bertambah, baik dokter yang menangani langsung pasien Covid-19 maupun dokter yang menangani pasien lain.
Terakhir, seorang dokter spesialis anak, dr Ifan Eka Syahputra SpA, meninggal
pada Kamis (10/9/2020) setelah dirawat karena Covid-19 di Rumah Sakit Bunda Thamrin, Medan. Dengan demikian, sudah 17 dokter yang meninggal karena Covid-19 di Sumut, 12 dokter di antaranya berada di Medan.
Penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit di Medan harus diperbaiki agar tidak semakin banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
”Di seluruh Indonesia sudah lebih dari 100 orang dokter yang meninggal karena Covid-19. Kota Medan menyumbang sekitar 12 persen,” kata Ketua IDI Cabang Medan dr Wijaya Juwarna.
Wijaya mengatakan, penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit di Medan harus diperbaiki agar tidak semakin banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Salah satu yang paling mendesak, menurut dia, adalah dengan memisahkan mana rumah sakit yang menangani Covid-19 dan mana yang tidak.
Menurut Wijaya, penanganan Covid-19 dan penyakit lain bisa dilakukan di satu rumah sakit jika dipisahkan di gedung yang berbeda. Jika penanganan dilakukan dalam satu gedung, risiko penularan akan sangat tinggi karena kemungkinan menggunakan satu fasilitas yang sama akan sangat tinggi. Apalagi, saat ini kasus Covid-19 di Sumut sudah semakin tinggi dengan risiko penularan yang terus meningkat.
Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kasus positif Covid-19 di Sumut per Jumat (11/9/2020) sudah mencapai 8.241 kasus. Sebanyak 4.959 di antaranya telah sembuh dan 349 orang meninggal. Dalam sehari, terdapat penambahan 131 kasus positif baru dan tiga pasien meninggal.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, mengatakan, data menunjukkan penularan masih terus terjadi di Sumut. Sumut pun kini berfokus melakukan penanganan dengan penerapan protokol Covid-19 dan penelusuran kontak semua kasus positif. Razia masker pun kini semakin intensif dilakukan.