Pemerintah Pastikan Tetap Prioritaskan Penanganan Kesehatan di Masa Pandemi
Universitas Padjadjaran memprioritaskan riset yang berkontribusi dalam penanganan Covid-19. Selain itu, Unpad juga melakukan berbagai transformasi untuk menyesuaikan sistem pembelajaran di masa pandemi.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemerintah menegaskan tetap memprioritaskan penanganan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Tantangan dan cepatnya perubahan yang muncul saat ini harus dihadapi dengan kolaborasi bersama semua pihak.
Hal itu dikatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir saat orasi ilmiah bertema ”Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” di upacara Dies Natalis Ke-63 Universitas Padjadjaran (Unpad) di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/9/2020). Dilakukan saat pandemi, orasi ini digelar daring.
Erick mengatakan, pandemi Covid-19 mewajibkan proses percepatan adaptasi dan kolaborasi, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun usaha. ”Kompleksitas penanganan kesehatan dan ekonomi tidak mudah diuraikan. Semuanya menjadi tantangan untuk kita semua,” ujarnya.
Akan tetapi, saat menjalani itu semua, Erick menegaskan, pemerintah tetap memprioritaskan penanganan masalah kesehatan. Kampanye memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak bakal terus digaungkan. Kapasitas tes usap bagi masyarakat Indonesia juga semakin ditingkatkan.
”Tidak mungkin mengharapkan pertumbuhan ekonomi kalau tidak diselesaikan Covid-19-nya. Kesehatan menjadi kunci,” ujarnya.
Sebelumnya, lewat rekaman video, Presiden Joko Widodo mengatakan pentingnya beradaptasi dengan kondisi yang terjadi saat ini. Unpad, kata dia, bisa ikut mewujudkan hal itu.
Menurut Presiden, Unpad telah banyak melahirkan banyak tokoh hebat yang berkontribusi penting bagi kemajuan bangsa, di antaranya tokoh perjuangan kemerdekaan Prof Iwa Kusumasumantri dan mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja.
”Kehebatan para senior harus menjadi inspirasi menghadapi masa depan. Mempersiapkan diri dengan baik, meluaskan pandangan, melihat perkembangan dunia, serta mencermati dan beradaptasi dengan cepat agar bisa menjadi bagian dan unggul dalam persaingan,” ujarnya.
Menyikapi kondisi ini, Rektor Unpad Rina Indiastuti mengatakan, riset yang berkontribusi dalam penanganan Covid-19 menjadi prioritas utama. Unpad juga melakukan berbagai transformasi untuk menyesuaikan sistem pembelajaran di masa pandemi.
”Peran dan kemanfaatan Unpad untuk membantu negara dan bangsa dalam mengatasi pandemi Covid-19 tetap menjadi prioritas,” ujar Rina.
Sivitas akademika Unpad menjadi tim riset uji klinis calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China. Sejumlah dosen lain mengembangkan alat deteksi Covid-19 dan membuat prediksi statistik peningkatan kasusnya.
Sivitas akademika Unpad menjadi tim riset uji klinis calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China. Sejumlah dosen lain mengembangkan alat deteksi Covid-19 dan membuat prediksi statistik peningkatan kasusnya.
Kontribusi Unpad lainnya adalah dengan memberdayakan laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL-2) dan BSL-3 untuk mendukung kapasitas pemeriksaan tes usap di Jabar. Unpad juga mengoperasikan laboratorium bergerak BSL-3 produksi PT Bio Farma.
Rina mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama. Tantangan itu perlu dijawab dengan solusi dan terobosan menggunakan kajian dan inovasi, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
”Unpad telah, sedang, dan akan ambil bagian bersama bangsa Indonesia dalam memerangi Covid-19,” ujarnya.
Menurut Rina, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan kampus. Layanan perkantoran dilakukan dengan sistem kombinasi tatap muka dan daring. Fasilitas umum kampus ditutup. Sementara pembelajaran dan layanan perpustakaan diakses secara daring.
Sejauh ini, Rina mengatakan, pandemi tidak menyurutkan Unpad untuk terus berprestasi. Sejumlah pencapaian telah didapatkan sepanjang 2020. Beberapa di antaranya memperoleh akreditasi internasional untuk 14 program studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan peringkat ke-9 perguruan tinggi nonvokasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
”Hadiah istimewa untuk ulang tahun Unpad tahun ini adalah diperolehnya pengakuan internasional dalam daftar Times Higher Education World University Rankings (THE WUR) yang dirilis pada 2 September,” ujarnya.
Menghadapi Revolusi Industri 4.0, tantangan Unpad tidak hanya mendidik mahasiswa agar bisa bertahan menghadapi perubahan, tetapi juga menempa mahasiswa menjadi sumber daya manusia unggul, adaptif, dan lincah untuk memimpin perubahan itu.
”Mahasiswa dan lulusan Unpad harus memiliki kompetensi dan sejumlah skill baru yang memadukan fisik, digital, dan virtual,” ujarnya.