Kontak Erat dengan Menteri KKP, 10 Pejabat Pemprov NTT Jalani Tes Usap
Sebanyak 10 pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menjalani tes usap karena pernah kontak erat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, yang dikabarkan positif Covid-19.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Sebanyak 10 pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menjalani tes usap karena pernah kontak erat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang dikabarkan positif Covid-19. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Ganef Wurgiyanto merupakan salah satu pejabat yang relatif dekat saat mendampingi Menteri KKP selama berada di NTT.
Juru bicara Satgas Covid-19 NTT, Marius Jelamu, Kamis (10/9/2020), mengatakan, 10 pejabat yang kontak erat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan yang berlangsung Jumat (28/8/2020) telah diambil sampel usap untuk pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Dari 10 pejabat itu, antara lain, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Ganef Wurgiyanto yang mendampingi lebih dekat dengan Menteri KKP selama berada di NTT.
Sementara Gubernur NTT Vitkor Laiskodat belum menjalani swab karena kondisi kesehatan gubernur saat ini stabil dan aman. ”Kalau memang ada gejala sakit, tentu ada pemeriksaan terkait itu,” kata Jelamu.
Empat wartawan yang melakukan kontak erat dengan Menteri KKP juga telah diambil sampel untuk pemeriksaan PCR. Jika ada di antara wartawan dan pejabat terkonfirmasi positif Covid-19, dilanjutkan dengan penelusuran terhadap anggota keluarga.
Kampanye serentak pemakaian masker dipimpin Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Polda) NTT Brigjen (Pol) Ama Kliment Dwikorjanto di Markas Polda NTT, Kamis (10/9/2020), diikuti pejabat utama Polda, pejabat utama TNI Korem Wirasakti Kupang, pejabat provinsi, serta personel TNI, PNS, Polri, satpol PP, dan satpam.
Kalau memang ada gejala sakit, tentu ada pemeriksaan terkait itu. (Jelamu)
Apel bersama kampanye pemakaian masker serentak ini pengawasan terhadap masyarakat di seluruh wilayah NTT ke depan agar selalu mengenakan masker selama berada di luar rumah.
Mengenakan masker harus menjadi kebiasaan dan pola hidup, dan sebagai bagian penting dalam masa normal baru selama Covid-19 masih ada di bumi ini. Setiap orang wajib mengantisipasi, secara pribadi, kapan dan di mana pun agar tetap mengenakan masker, kecuali saat berada di dalam rumah bersama anggota keluarga.
Kedisiplinan mengenakan masker dibangun dari diri sendiri, keluarga, kemudian merembet ke tetangga dan masyarakat luas. Selama pribadi tidak disiplin, persoalan penyebaran Covid-19 masih terjadi.
Baca juga : Delapan Kabupaten di NTT Kembali ke Zona Hijau Covid-19
Ia mengajak anggota Polri di setiap polres agar melakukan sosialisasi mengenakan masker tersebut. Salah satu cara adalah dengan membagi-bagikan masker kepada masyarakat yang tidak memakainya saat berkendara di jalan-jalan atau ruang publik. Membagi masker sama dengan mengingatkan masyarakat agar selalu mengenakan masker secara benar saat di luar rumah.
Disiplin
”Kalau semua elemen masyarakat patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak, dapat dipastikan Covid-19 dapat dicegah. Memutus rantai penyebaran Covid-19 harus dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Kliment.
Kegiatan kampanye serentak mengenakan masker dilanjutkan TNI-Polri dengan pembagian masker di pasar, jalan, ruang publik, dan lampu merah. Warga yang tidak mengenakan masker diingatkan kemudian diberi masker untuk langsung dikenakan saat itu juga.
Protokol kesehatan harus lebih ketat dijalankan selama masa normal baru dibanding saat di rumah saja dan bekerja dari rumah. Namun, kondisi saat ini, masyarakat justru jauh lebih waspada saat Covid-19 muncul awal dan kebijakan stay at home atau work from home. Masa normal baru, 15 Juni sampai hari ini, masyarakat mulai longgar menerapkan protokol kesehatan.
Kalau semua elemen masyarakat patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak, dapat dipastikan Covid-19 dapat dicegah. (Kliment)
Kepala Polda NTT Irjen Lotharia Latif memimpin kampanye memakai masker di Polres Timor Tengah Utara (TTU). Polres lain di wilayah NTT pun melakukan kegiatan serupa dengan tujuan untuk menyadarkan masyarakat agar selalu mengenakan masker pada saat normal baru.
Direktur Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat Sipil Timor Tengah Utara (TTU) Viktor Manbait mengatakan, Forum Kerukunan Umat Beragama TTU dipimpin RM Gerardus Salu mendatangi Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes.
Mereka mendesak agar Perbub Nomor 59 tentang Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 ditegakkan secara serius di TTU. Masyarakat tidak boleh dibiarkan atau bahkan pemerintah daerah memberi kesempatan mengikuti dan menjalankan kegiatan bersama yang melibatkan kerumunan massa.
Kegiatan pameran pembangunan, pameran, dan pasar rakyat yang dilaksanakan 12-19 Desember 2020 agar dibatalkan pelaksanaannya, menunggu sampai virus korona berlalu. Kegiatan yang mengundang kerumunan orang itu berpotensi terjadi penyebaran Covid-19. Demikian pula rencana kegiatan siswa SD, SMP, dan SMA dalam berbagai lomba dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-98 Kefamenanu agar dibatalkan.