Tim Kesehatan Satgas Covid-19 NTT Telusuri Warga yang Kontak Erat dengan Menteri KKP
Tim Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Nusa Tenggara Timur segera menelusuri semua yang kontak erat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan yang melakukan kunjungan kerja di Kupang pada 28 Agustus 2020.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Tim Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Nusa Tenggara Timur segera melakukan penelusuran terhadap mereka yang kontak erat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat melakukan kunjungan kerja di Kupang, 28 Agustus 2020. Penelusuran dilakukan setelah Edhy diketahui positif terjangkit Covid-19.
”Hanya mereka yang pernah kontak erat diimbau melapor secara jujur agar segera dilakukan pemeriksaan. Tim medis sedang melakukan penelusuran tentang ini, baik terhadap pejabat pemprov, insan pers, maupun partai politik yang melakukan kontak erat dengan Pak Menteri,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTT Messerassi Ataupah di Kupang, Rabu (9/9/2020).
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Pantai Oesina, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, sebagai kunjungan kerja pertama ke NTT. Ia berada di pantai itu selama 30 menit. Dalam kurun waktu itu ia melakukan penanaman terumbu karang, mengikat rumput laut, serta berdialog dengan nelayan dan petani rumput laut.
Sebelum ke Pantai Oesina, Menteri Edhy menghadiri webinar Sinegri Restating Wisata Bahari Berkelanjutan di Kantor Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang.
Dalam kunjungan itu, menteri mengajak sejumlah direktur jenderal (dirjen), antara lain Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Dirjen Perikanan Budidaya, Kepala Badan Karantina Ikan, serta Dirjen Pengelolaan Ruang Laut. Menteri disambut Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan di Bandara El Tari Kupang. Selanjutnya rombongan bersama wartawan melakukan sejumlah agenda kegiatan di Kupang.
Penertiban masker
Polda NTT segera melakukan penertiban masker di seluruh wilayah NTT dengan melibatkan seluruh polres dan polsek. Kepala Bidang Humas Polda NTT Komisaris Besar Jo Bangun mengatakan, Kepala Polda NTT meminta semua polres di NTT untuk menertibkan warga yang tidak mengenakan masker saat berada di luar rumah, dimulai Kamis (10/9/2020). Pembukaan sosialisasi wajib masker ini berlangsung di Mapolda NTT dihadiri instansi terkait di lingkungan Pemprov NTT.
Setiap warga yang tidak mengenakan masker saat di luar rumah diberi pembinaan, teguran, dan sanksi ringan, setelah itu diberikan masker untuk dikenakan langsung saat itu. Ini untuk mengingatkan masyarakat NTT agar serius dan tertib menjalani masa normal baru, yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Wilayah NTT Hyron Fernandes mengatakan, perlu dibangun kesadaran kedaruratan terkait pendemi Covid-19 ini di semua elemen masyarakat. Pejabat daerah menjadi ujung tombak dalam sosialisasi menggunakan masker saat di luar rumah.
”Pejabat pemprov tidak serius menjalankan protap kesehatan saat berada di luar rumah, termasuk dalam kunjungan kerja ke daerah-daerah dan menerima tamu dari Jakarta atau luar NTT. Bupati, camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat setempat mengenakan masker, tetapi rombongan pemprov tidak sama sekali. Ini contoh yang buruk dalam rangka pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran pandemi Covid-19,” katanya.
Demikian pula saat menerima tamu-tamu dari luar NTT, pejabat pemprov menerima para tamu itu tanpa mengenakan masker. Padahal, mereka itu datang dari zona merah.
Para tamu itu belum tentu bebas dari Covid-19. Misalnya, saat Menteri KKP ke NTT, semua pejabat pemprov yang menjemput dan mengantar Menteri ke lapangan tidak mengenakan masker.
Setelah Menteri KKP dinyatakan positif, semua pihak di NTT yang sempat kontak erat dengan Menteri KKP mulai waspada. ”Jika mereka itu termasuk orang tanpa gejala (OTG), sudah berapa orang yang telah mereka tularkan virus tersebut di setiap kabupaten dan kecamatan,” kata Fernandes.
Menurut dia, pejabat di Pemprov NTT harus menjadi contoh dalam menjalankan protap kesehatan, bukan hanya warga biasa. Normal baru berlaku untuk semua lapisan masyarakat.