Polisi Dalami Dugaan Kelalaian dalam Kecelakaan Kerja di RSI Unisma Malang
Polisi mendalami kecelakaan kerja yang menewaskan empat orang dan melukai enam orang di proyek pembangunan gedung rawat inap Rumah Sakit Islam Unisma, Malang. Dugaan kelalaian dalam peristiwa tersebut menguat.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Polisi mendalami insiden kecelakaan kerja yang menewaskan empat orang dan melukai enam orang pada proyek pembangunan gedung rawat inap baru Rumah Sakit Islam Unisma, Kota Malang, Jawa Timur. Dugaan terjadinya kelalaian hingga memicu kecelakaan pun menguat.
Hal itu dikatakan Kepala Kepolisian Resor Kota Malang Kota Komisaris Besar Leonardus Simarmata, Rabu (9/9/2020). ”Kecelakaan itu karena putusnya sling (tali) lift. Itu lift untuk barang, bukan untuk mengangkut orang. Kami masih dalam tahap penyelidikan penyebab putusnya sling lift tersebut. Apakah ada unsur kelalaian di sana. Kami bekerja sama dengan Labfor Polda Jatim,” katanya.
Leonardus mengatakan, pada saat kejadian, yaitu Selasa (8/9/2020) siang pukul 12.30, 11 pekerja naik lift barang menuju lantai 5 proyek pembangunan gedung rawat inap baru RSI Unisma. Namun, baru sampai lantai 4, tali lift putus dan akhirnya terjatuh. Empat orang tewas seketika dan enam orang luka-luka. Satu di antara mereka selamat karena diduga berhasil bergelantungan.
”Sling putus karena diduga tidak kuat menahan beban. Kami fokus untuk menyelidiki penyebab putusnya sling tersebut. Apakah ada kelalaian di sana,” kata Leonardus. Terkait kecelakaan kerja tersebut, lulusan Akpol tahun 1997 tersebut berharap, setiap pekerjaan harus mematuhi prosedur standar operasi untuk mencegah kecelakaan.
”Pekerjaan yang sudah disepakati di dalam kontrak kerja harus ada SOP (prosedur standar operasi). Ada faktor keamanan yang harus dipenuhi oleh pelaksana kerja. Kami minta untuk bisa mematuhi SOP itu,” kata Leonardus.
Sebelumnya, empat orang tewas dan enam pekerja mengalami luka-luka setelah terjatuh dari lift pembangunan gedung baru RSI Unisma, Malang, Selasa (8/9/2020) sekitar pukul 12.30. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kejadian. Saat ini sudah lima orang sudah dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.
”Sudah ada lima orang yang dimintai keterangan terkait kejadian itu. Tidak menutup kemungkinan kami juga akan memanggil pihak yayasan. Namun, yang jelas, saat ini kami masih fokus mencari penyebab utama putusnya sling lift tersebut,” kata Leonardus.
Adapun Wakil Direktur RSI Unisma Muhammad Henalsyah mengatakan hingga saat ini belum bisa memberikan keterangan. ”Saya belum bisa memberikan keterangan dahulu. Kami masih memprioritaskan merawat pasien di IGD. Banyak pasien IGD yang harus ditangani,” katanya.